Berbagai laporan dan sumber telah mencatat kekayaan para pemimpin Indonesia sejak awal kemerdekaan. Dari Soekarno hingga Joko Widodo, setiap presiden memiliki catatan keuangan yang berbeda-beda. Laporan ini membahas perkiraan kekayaan mereka, yang didasarkan pada informasi resmi dan publik. Artikel ini mengeksplorasi aset dan sumber pendapatan dari tujuh presiden Indonesia, menunjukkan perbedaan signifikan dalam tingkat kekayaan masing-masing.
Pada masa awal kemerdekaan hingga era Orde Baru, tiga tokoh penting memimpin negara ini. Mereka adalah Soekarno, Soeharto, dan B.J. Habibie. Meskipun data kekayaan Soekarno masih diperdebatkan, beberapa sumber menyebutkan bahwa ia memiliki kekayaan yang sangat besar. Soeharto, di sisi lain, terkenal dengan harta yang melimpah selama kepemimpinannya. Sedangkan Habibie, meski tidak sebanyak dua presiden sebelumnya, juga memiliki aset yang cukup mengesankan.
Presiden pertama Republik Indonesia, Soekarno, dikaitkan dengan kekayaan yang mencapai US$ 180 miliar, meskipun angka pastinya masih menjadi perdebatan. Sementara itu, Soeharto, yang memimpin Indonesia selama 32 tahun, memiliki harta yang diperkirakan antara US$ 9 miliar hingga US$ 15 miliar. Angka tersebut didapat dari berbagai transaksi internasional yang dilakukan selama masa jabatannya. B.J. Habibie, walaupun hanya memegang jabatan selama satu tahun, juga memiliki kekayaan yang signifikan, dengan estimasi mencapai US$ 60 juta. Kekayaannya berasal dari hak kekayaan intelektual dan bisnis teknologi.
Masa pasca-reformasi membawa perubahan signifikan dalam perekonomian dan kebijakan kepemimpinan. Gus Dur, Megawati, SBY, dan Jokowi menjadi pemimpin yang harus menghadapi tantangan baru. Mereka memiliki profil keuangan yang lebih transparan dibandingkan generasi sebelumnya. Setiap pemimpin memiliki aset yang mencerminkan gaya hidup dan fokus kepemimpinan mereka masing-masing.
Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, memiliki kekayaan yang relatif sederhana, senilai Rp 3,49 miliar. Ini terdiri dari tanah, bangunan, logam mulia, dan surat berharga. Megawati Soekarnoputri, putri Soekarno, memiliki kekayaan yang lebih besar, mencapai Rp 96,16 miliar, yang terdiri dari properti, transportasi, dan investasi. Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memiliki kekayaan sebesar Rp 13,98 miliar, yang berasal dari tanah, bangunan, dan tabungan. Terakhir, Joko Widodo (Jokowi), sebagai presiden saat ini, memiliki kekayaan sebesar Rp 95,80 miliar, yang mencakup properti, kendaraan, dan tabungan. Kekayaan Jokowi mencerminkan diversifikasi aset yang luas, termasuk tanah di berbagai daerah dan koleksi kendaraan bermotor.