Perusahaan yang terdaftar di bursa efek Indonesia, PT Prima Andalan Mandiri Tbk. (MCOL), melaporkan penurunan signifikan dalam laba tahun berjalan untuk kuartal pertama tahun 2025. Penurunan ini mencapai hampir 78% dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya. Faktor utama penyebab menurunnya kinerja keuangan adalah pelemahan pendapatan dan berbagai komponen biaya operasional lainnya.
Pada awal tahun 2025, MCOL mengumumkan hasil laporan keuangannya yang menunjukkan adanya penurunan drastis dalam laba bersih. Dalam rincian lebih lanjut, perusahaan mencatat pendapatan yang turun hampir 28% jika dibandingkan dengan angka yang dicatat pada periode yang sama di tahun sebelumnya. Pendapatan total hanya mencapai US$ 142,8 juta, sementara pada tahun sebelumnya, angka tersebut masih berkisar di atas US$ 197 juta.
Beban pokok pendapatan juga mengalami penurunan menjadi sekitar US$ 114 juta, meskipun hal ini tidak cukup untuk menopang margin keuntungan perusahaan. Akibatnya, laba kotor turun secara signifikan menjadi US$ 28,8 juta dari sebelumnya US$ 65,2 juta. Selain itu, pengeluaran lain seperti beban penjualan dan administrasi serta biaya keuangan turut memengaruhi performa keseluruhan perusahaan.
Dari sisi aset, perseroan mencatat penurunan yang relatif kecil, yaitu sekitar US$ 300 ribu, sehingga total aset tetap stabil di sekitar US$ 758 juta pada akhir Maret 2025. Meskipun demikian, penurunan aset ini menunjukkan perlambatan pertumbuhan dalam portofolio investasi dan operasional perusahaan.
Berbagai faktor eksternal dan internal tampaknya telah berkontribusi terhadap kinerja keuangan yang kurang memuaskan ini. Perusahaan harus mencari cara inovatif untuk meningkatkan pendapatannya tanpa mengorbankan struktur biaya yang sudah ada.
Hasil laporan keuangan MCOL untuk kuartal pertama tahun 2025 menegaskan pentingnya strategi bisnis yang lebih adaptif. Dengan adanya penurunan pendapatan dan laba yang signifikan, perusahaan perlu fokus pada efisiensi operasional serta pencarian peluang baru agar dapat memperbaiki performa keuangannya di kuartal mendatang. Langkah-langkah ini akan menjadi kunci untuk menjaga stabilitas dan daya saing di pasar global.