Pasar
Pertumbuhan Signifikan Bank Syariah Indonesia di Kuartal I-2025
2025-04-30

Dalam kuartal pertama tahun 2025, PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) mencatatkan pertumbuhan yang mengesankan dibandingkan industri perbankan syariah secara keseluruhan. Aset bank meningkat sebesar 12,01% secara tahunan, dengan pembiayaan tumbuh hingga 16,21%. Selain itu, kualitas pembiayaan tetap terjaga dengan baik, ditunjukkan oleh rasio NPF gross sebesar 1,88%. Laba bersih juga naik signifikan menjadi Rp1,87 triliun.

Bank ini berhasil mempertahankan dominasi di segmen wholesale, ritel, dan konsumer, dengan pertumbuhan masing-masing mencapai dua digit. Meskipun pangsa pasar aset menurun tipis, pangsa pasar pembiayaan sedikit meningkat dari 3,5% menjadi 3,56%. Pendapatan setelah distribusi bagi hasil meningkat hingga 9%, mencerminkan strategi bisnis yang efektif.

Kinerja Keuangan yang Kuat

PT Bank Syariah Indonesia Tbk melaporkan peningkatan signifikan dalam kinerja keuangannya selama kuartal pertama tahun 2025. Pencapaian ini tercermin dari pertumbuhan aset sebesar 12,01% secara tahunan, didukung oleh pembiayaan yang meningkat hingga 16,21%. Hal ini menjadikan BRIS sebagai salah satu pelaku utama dalam sektor perbankan syariah nasional.

Lebih lanjut, pendapatan dari penyaluran dana meningkat hingga 12,45% secara tahunan, mencapai Rp7,09 triliun. Pertumbuhan ini tidak hanya didorong oleh pembiayaan yang kuat, tetapi juga oleh peningkatan bagi hasil untuk pemilik dana investasi sebesar 20,28% yoy, mencapai Rp2,31 triliun. Hasil ini menunjukkan bahwa BRIS mampu menjaga stabilitas finansial sambil memperluas jangkauan operasionalnya. Dengan laba bersih yang meningkat hingga 10,05% secara tahunan, menjadi Rp1,87 triliun, BRIS membuktikan kemampuan adaptasi dan inovasi dalam strateginya.

Pertumbuhan Segmen dan Fokus Bisnis

Segmen-segmen utama bank seperti wholesale, ritel, dan konsumer menunjukkan pertumbuhan positif yang konsisten. Wholesale tumbuh sebesar 17,27%, ritel sebesar 14,92%, dan konsumer sebesar 16,08%. Angka-angka ini menunjukkan bahwa BRIS mampu memenuhi kebutuhan berbagai kalangan masyarakat dan usaha dengan produk pembiayaan yang kompetitif.

Menariknya, meskipun pangsa pasar aset turun 23 basis poin menjadi 7,44%, pangsa pasar pembiayaan meningkat tipis menjadi 3,56%. Direktur Manajemen Risiko Grandhis Helmi Harumansyah menyebutkan bahwa kualitas pembiayaan baru hampir sepenuhnya berada dalam kolektibilitas 1 atau lancar. Ini menjadi bukti bahwa fokus bisnis BRIS yang tepat telah memberikan hasil nyata. Dengan kualitas pembiayaan yang sehat, ditandai oleh rasio NPF gross sebesar 1,88%, BRIS memastikan bahwa semua aktivitas pembiayaan dilakukan dengan hati-hati dan sesuai standar risiko yang ketat.

more stories
See more