Dalam kuartal pertama tahun 2025, PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) mencatatkan pertumbuhan yang mengesankan dibandingkan industri perbankan syariah secara keseluruhan. Aset bank meningkat sebesar 12,01% secara tahunan, dengan pembiayaan tumbuh hingga 16,21%. Selain itu, kualitas pembiayaan tetap terjaga dengan baik, ditunjukkan oleh rasio NPF gross sebesar 1,88%. Laba bersih juga naik signifikan menjadi Rp1,87 triliun.
Bank ini berhasil mempertahankan dominasi di segmen wholesale, ritel, dan konsumer, dengan pertumbuhan masing-masing mencapai dua digit. Meskipun pangsa pasar aset menurun tipis, pangsa pasar pembiayaan sedikit meningkat dari 3,5% menjadi 3,56%. Pendapatan setelah distribusi bagi hasil meningkat hingga 9%, mencerminkan strategi bisnis yang efektif.
PT Bank Syariah Indonesia Tbk melaporkan peningkatan signifikan dalam kinerja keuangannya selama kuartal pertama tahun 2025. Pencapaian ini tercermin dari pertumbuhan aset sebesar 12,01% secara tahunan, didukung oleh pembiayaan yang meningkat hingga 16,21%. Hal ini menjadikan BRIS sebagai salah satu pelaku utama dalam sektor perbankan syariah nasional.
Lebih lanjut, pendapatan dari penyaluran dana meningkat hingga 12,45% secara tahunan, mencapai Rp7,09 triliun. Pertumbuhan ini tidak hanya didorong oleh pembiayaan yang kuat, tetapi juga oleh peningkatan bagi hasil untuk pemilik dana investasi sebesar 20,28% yoy, mencapai Rp2,31 triliun. Hasil ini menunjukkan bahwa BRIS mampu menjaga stabilitas finansial sambil memperluas jangkauan operasionalnya. Dengan laba bersih yang meningkat hingga 10,05% secara tahunan, menjadi Rp1,87 triliun, BRIS membuktikan kemampuan adaptasi dan inovasi dalam strateginya.
Segmen-segmen utama bank seperti wholesale, ritel, dan konsumer menunjukkan pertumbuhan positif yang konsisten. Wholesale tumbuh sebesar 17,27%, ritel sebesar 14,92%, dan konsumer sebesar 16,08%. Angka-angka ini menunjukkan bahwa BRIS mampu memenuhi kebutuhan berbagai kalangan masyarakat dan usaha dengan produk pembiayaan yang kompetitif.
Menariknya, meskipun pangsa pasar aset turun 23 basis poin menjadi 7,44%, pangsa pasar pembiayaan meningkat tipis menjadi 3,56%. Direktur Manajemen Risiko Grandhis Helmi Harumansyah menyebutkan bahwa kualitas pembiayaan baru hampir sepenuhnya berada dalam kolektibilitas 1 atau lancar. Ini menjadi bukti bahwa fokus bisnis BRIS yang tepat telah memberikan hasil nyata. Dengan kualitas pembiayaan yang sehat, ditandai oleh rasio NPF gross sebesar 1,88%, BRIS memastikan bahwa semua aktivitas pembiayaan dilakukan dengan hati-hati dan sesuai standar risiko yang ketat.