Proses lahirnya sebuah karya sering kali dipengaruhi oleh momen spesial dalam hidup sang pencipta. Risa Saraswati dan Dimas Tri Aditiyo, yang akrab disapa Dimasta, menggabungkan perayaan hari bahagia mereka menjadi inspirasi literatur unik. Dengan latar belakang sebagai penulis cerita horor, pasangan ini memilih untuk mengeksplorasi kepercayaan lokal melalui medium fiksi. Mereka mencoba menghadirkan pengalaman baru dengan menyatukan elemen-elemen misterius dari kehidupan sehari-hari.

Mitos-mitos tradisional kerap kali menjadi sumber ketakutan bagi banyak orang, termasuk Risa sendiri. Ia berbagi pengalaman masa kecilnya tentang mitos aneh yang berkembang di masyarakat, seperti keyakinan bahwa seekor kucing dapat menghidupkan kembali mayat. Selain itu, ada juga legenda tentang individu yang bangkit dari kematian namun tubuhnya diliputi oleh serangga. Melalui buku ini, Risa berhasil menyalurkan rasa takut tersebut ke dalam bentuk narasi yang mendalam dan penuh makna.

Kolaborasi antara imajinasi dan realitas sosial membuka jendela baru dalam dunia sastra Indonesia. Dengan menggali cerita-cerita misterius yang melekat pada budaya lokal, buku ini tidak hanya menghibur tetapi juga mengedukasi pembaca tentang pentingnya menjaga warisan tradisional. Lebih dari sekadar karya horor, buku ini mengajak kita untuk merenung tentang bagaimana nilai-nilai lama bisa diadaptasi ke dalam konteks modern tanpa kehilangan esensinya.