Sebuah kontroversi muncul di media sosial setelah video seorang pria bernama Pak Tarno beredar luas. Dalam rekaman tersebut, dia tampak berada di lokasi wisata terkenal di Jakarta, Kota Tua. Beberapa netizen menyebut bahwa Pak Tarno sedang mengemis di sana. Namun, dalam sebuah pernyataan klarifikasi, ia menyangkal tuduhan itu dan menjelaskan kehadirannya di tempat tersebut bukan untuk meminta-minta, melainkan sebagai bentuk hiburan bagi anak-anak temannya. Uang yang diterimanya ternyata berasal dari orang-orang yang meminta berfoto bersama setelah menyaksikan atraksi sulapnya.
Dalam suasana kota tua yang dipenuhi oleh jejak sejarah, seorang pria legendaris bernama Pak Tarno akhirnya memberikan klarifikasi atas tudingan tidak benar tentang dirinya. Video yang menunjukkan kegiatannya di area wisata ini menjadi sorotan besar pada Senin (5/5/2025). Dalam video tersebut, ia terlihat bersandar di sudut jalan dengan penampilan rapi, mengenakan sepatu yang layak dan pakaian bersih.
Pak Tarno, seorang pesulap veteran yang masih aktif, menegaskan bahwa ia sama sekali tidak melakukan aktivitas pengemis di lokasi tersebut. Ia menjelaskan bahwa uang yang diterimanya berasal dari mereka yang secara sukarela memberikan tip setelah meminta foto bersamanya atau menyaksikan aksi sulap singkatnya. Selain itu, Pak Tarno juga merespons permintaan dari anak-anak teman-temannya yang ingin menyaksikan atraksi sulapnya.
Menurut cerita Pak Tarno, kegiatan tersebut adalah bagian dari hari liburnya, di mana ia hanya ingin bersantai dan menikmati suasana Kota Tua. "Saya piknik, main-main saja," katanya dengan nada tenang. Dia pun menekankan bahwa tidak ada niat untuk mengemis di tempat tersebut.
Berbeda dengan asumsi publik, Pak Tarno hadir di lokasi dengan tujuan memberikan hiburan kepada orang-orang di sekitarnya. Bahkan, ia memilih untuk mengenakan pakaian formal agar terlihat profesional saat tampil.
Dari perspektif seorang jurnalis maupun pembaca, cerita ini mengingatkan kita akan pentingnya verifikasi informasi sebelum membuat kesimpulan. Kasus seperti ini dapat membantu meningkatkan kesadaran kita terhadap bahaya hoaks dan spekulasi tanpa dasar. Selain itu, sikap positif Pak Tarno yang tetap bekerja meski menghadapi tantangan hidup patut menjadi teladan bagi banyak orang. Melalui kerja keras dan dedikasi, ia menunjukkan bahwa setiap individu memiliki cara unik untuk mencari nafkah serta menjaga martabatnya sendiri.