Berita
Konflik Filantropi antara Elon Musk dan Bill Gates Memanas
2025-05-10

Perselisihan antara dua tokoh teknologi terkaya dunia, Elon Musk dan Bill Gates, semakin memanas setelah rencana Gates untuk menyumbangkan seluruh kekayaannya melalui yayasan filantropinya mendapat kritik tajam dari Musk. Sementara itu, Gates menyoroti dampak negatif kebijakan Musk dalam pengurangan anggaran bantuan luar negeri AS yang berpotensi merusak program global seperti pengentasan kemiskinan dan penyakit. Dalam perdebatan ini, muncul pertanyaan tentang efektivitas dan komitmen nyata para miliarder dalam kontribusi sosial mereka.

Gates: Rencana Filantropi Terbesar dalam Sejarah Modern

Bill Gates telah mengumumkan niatnya untuk melikuidasi hampir seluruh kekayaannya senilai USD108 miliar melalui yayasan amal miliknya, Gates Foundation. Tujuan utama donasi ini adalah untuk meningkatkan dana pendukung program-program kesehatan global dan pengentasan kemiskinan. Anggaran tahunan yayasan tersebut akan naik secara signifikan menjadi USD9 miliar pada 2026 dan mencapai USD10 miliar di masa mendatang.

Dengan langkah ini, Gates bertujuan untuk memberantas penyakit-penyakit endemik seperti polio dan malaria serta memperbaiki kondisi ekonomi masyarakat kurang mampu di seluruh dunia. Menurut Gates, organisasi filantropi sekalipun tidak cukup besar untuk menutupi defisit akibat pemotongan anggaran bantuan oleh negara-negara maju seperti Amerika Serikat. Program-program penting yang didanai oleh USAID, misalnya, akan menghadapi tantangan besar jika dukungan pemerintah tidak dipertahankan. Gates juga menekankan bahwa upaya kolaboratif lintas negara sangat diperlukan untuk mencapai tujuan-tujuan ini.

Musk: Kritik Pedas terhadap Komitmen Filantropi Gates

Elon Musk memberikan tanggapan keras atas rencana filantropi Bill Gates dengan menuduhnya sebagai "pembohong besar". Musk menegaskan bahwa banyak klaim Gates tentang sumbangan amal hanya merupakan propaganda tanpa substansi nyata. Sikap ini tercermin dari pandangan Musk tentang filantropi modern yang sering kali hanya menjadi alat pencitraan daripada solusi konkret bagi masalah sosial.

Kontroversi ini semakin memanas ketika Musk menyoroti kebijakannya sendiri dalam memangkas anggaran bantuan luar negeri AS melalui Departemen Efisiensi Pemerintah (DOGE). Meskipun Musk telah menandatangani The Giving Pledge bersama Gates pada 2010, realisasi sumbangan amalnya jauh lebih rendah dibandingkan rekannya. Menurut data Forbes, Musk baru saja menyumbangkan kurang dari 1% dari total kekayaannya, sementara Gates Foundation telah mendistribusikan lebih dari USD100 miliar sejak berdiri. Namun, Musk tetap mempertahankan argumennya bahwa filantropi bukanlah jawaban utama untuk menyelesaikan isu-isu global, melainkan inovasi teknologi dan efisiensi operasional.

more stories
See more