Showbiz
Konflik Royalti Musik Antar Legenda Industri
2025-04-04

Perselisihan antara Ariel Noah dan Ahmad Dhani memunculkan perdebatan panas mengenai sistem royalti dalam industri musik Tanah Air. Dhani menilai kebijakan Ariel terkait penggunaan lagu-lagunya tanpa izin langsung sebagai langkah yang kurang memperhatikan nasib pencipta lagu lainnya. Sementara itu, Ariel mendukung pengelolaan royalti melalui Lembaga Manajemen Kolektif (LMK). Konflik ini mencerminkan perbedaan pandangan tentang perlindungan hak cipta di kalangan musisi.

Sistem direct license yang didukung oleh Dhani dinilai lebih adil bagi pencipta lagu karena memberikan kontrol penuh atas royalti mereka. Di sisi lain, pendekatan LMK yang diusulkan Ariel berupaya menyederhanakan proses distribusi royalti sesuai regulasi yang ada.

Pendekatan Pengelolaan Royalti Menurut Ariel

Ariel Noah menawarkan solusi pengelolaan royalti melalui Lembaga Manajemen Kolektif (LMK), sebuah lembaga resmi yang bertugas mengatur hak cipta secara kolektif. Dengan pendekatan ini, dia percaya bahwa sistem dapat berjalan lebih efisien serta mengikuti aturan yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Selain itu, LMK bertujuan untuk menjaga transparansi dalam distribusi hasil dari karya musik.

Dalam konteks industri musik modern, Ariel berpendapat bahwa menggunakan LMK adalah langkah strategis untuk menyeimbangkan kepentingan semua pihak. Lembaga tersebut tidak hanya membantu para pencipta lagu tetapi juga mempermudah pelaku industri lainnya seperti penyiar dan platform digital dalam mematuhi ketentuan hak cipta. Ariel menegaskan bahwa metode ini dirancang agar semua orang dapat memanfaatkan karya musik tanpa hambatan administratif yang rumit, sekaligus memastikan bahwa setiap pencipta menerima haknya secara adil.

Kritik Ahmad Dhani terhadap Sistem Royalti

Ahmad Dhani menyoroti pentingnya solidaritas di antara musisi melalui dukungannya terhadap sistem direct license. Menurutnya, cara ini lebih tepat guna dalam melindungi hak-hak pencipta lagu. Ia merasa bahwa sistem yang diusulkan oleh Ariel kurang memperhatikan nasib pencipta lagu lainnya yang sering kali terabaikan dalam rantai distribusi royalti.

Menurut Dhani, sistem direct license memungkinkan pencipta lagu memiliki kendali langsung atas pendapatan royalti mereka tanpa perlu bergantung pada perantara seperti LMK. Melalui Asosiasi Komposer Seluruh Indonesia (AKSI) yang ia dirikan bersama Piyu Padi Reborn, Dhani berusaha mengadvokasi hak-hak para pencipta lagu dengan memberikan edukasi serta fasilitas hukum. Ia meyakini bahwa pendekatan ini akan meningkatkan rasa keadilan dan kebersamaan di kalangan musisi, sehingga mereka dapat fokus berkarya tanpa khawatir hak cipta mereka dilanggar atau terabaikan.

more stories
See more