Jerawat tidak hanya dipengaruhi oleh faktor genetik dan gaya hidup, tetapi juga oleh pola makan. Beberapa jenis makanan dapat memicu peradangan serta mengganggu keseimbangan hormon, sehingga memperburuk kondisi kulit. Dermatolog menyarankan untuk menghindari sejumlah makanan jika ingin menjaga kulit tetap bersih dan bebas jerawat. Dalam artikel ini, kita akan membahas tujuh makanan yang sering dikaitkan dengan timbulnya jerawat.
Penting untuk memahami bahwa setiap individu memiliki reaksi berbeda terhadap makanan tertentu. Namun, penelitian telah menunjukkan hubungan antara konsumsi makanan tertentu dengan meningkatnya risiko jerawat. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk lebih cermat dalam memilih makanan yang dikonsumsi demi menjaga kesehatan kulit.
Karbohidrat tinggi dan gula rafinasi sering kali menjadi penyebab utama jerawat pada banyak orang. Susu oat, misalnya, meskipun dianggap sebagai alternatif sehat bagi susu sapi, ternyata memiliki kadar karbohidrat yang cukup tinggi. Selain itu, makanan dengan indeks glikemik tinggi seperti kue, permen, nasi putih, roti putih, dan soda dapat memicu peradangan dan produksi minyak berlebih di kulit.
Susu oat, menurut Dr. Karan Lal dari Scottsdale, Arizona, bisa memicu jerawat karena kandungan karbohidratnya yang tinggi. Ia juga menekankan bahwa gula bisa menjadi sumber nutrisi bagi bakteri penyebab jerawat. Oleh karena itu, disarankan untuk menghindari gula rafinasi dan memilih sumber gula alami seperti buah-buahan. Selain itu, makanan dengan indeks glikemik tinggi dapat menyebabkan lonjakan insulin, yang kemudian memicu produksi minyak berlebih dan peradangan pada kulit.
Berbagai suplemen dan bahan makanan lainnya juga dapat memengaruhi kesehatan kulit. Whey protein, yang umum ditemukan dalam shake dan smoothie, ternyata dapat memperburuk kondisi kulit dengan meningkatkan kadar hormon IGF-1, yang memicu produksi sel kulit penyumbat pori-pori. Selain itu, suplemen vitamin B6 dan B12 serta konsumsi yodium berlebihan juga dapat memengaruhi mikrobioma kulit.
Dermatolog bersertifikat dari Texas, Dr. Emily Wood, menjelaskan bahwa whey protein setara dengan konsumsi 6-12 liter susu, yang dapat meningkatkan hormon androgen dan estrogen serta produksi sel kulit penyumbat pori. Suplemen vitamin B6 dan B12 juga dapat mengganggu keseimbangan mikrobioma kulit, khususnya bakteri Propionibacterium acnes yang berperan besar dalam jerawat. Konsumsi berlebihan yodium, yang ditemukan dalam rumput laut atau suplemen kelp, diduga dapat memperparah jerawat dengan meningkatkan peradangan dan produksi minyak di kulit. Selain itu, produk susu seperti susu skim dan protein berbasis kedelai juga dapat memicu jerawat karena kandungan hormon dan protein tertentu yang meningkatkan insulin serta memperburuk kondisi kulit.