Berita
Operasi Bunyan Marsoos: Eskalasi Baru di Tengah Ketegangan Pakistan-India
2025-05-10

Pada hari Sabtu, ketegangan antara Pakistan dan India mencapai puncaknya dengan pelaksanaan Operasi Bunyan Marsoos oleh Pakistan. Serangan ini melibatkan rudal balistik Fattah-1 dan pesawat nirawak yang menargetkan berbagai lokasi di India. Langkah ini diambil sebagai tanggapan terhadap Operasi Sindoor yang dilancarkan oleh India setelah serangan teroris di Pahalgam pada 22 April lalu. Nama operasi ini memiliki makna mendalam yang mengacu pada ayat dalam Al-Quran, Surat As-Shaff ayat 4, yang menggambarkan kekuatan bersatu seperti bangunan kokoh. Dengan eskalasi militer ini, kedua negara semakin memperlihatkan strategi bertahan dan menyerang mereka masing-masing.

Serangan awal dari Pakistan difokuskan pada 26 lokasi strategis di India, termasuk pangkalan udara penting di Rawalpindi. Keterlibatan rudal Fattah-1 menunjukkan tingkat persenjataan yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam konflik ini. Media Pakistan melaporkan bahwa Operasi Bunyan Marsoos dirancang untuk menonjolkan solidaritas nasional dan posisi defensif Pakistan. Frasa "Bunyan Marsoos" sendiri berasal dari bahasa Arab, yang secara harfiah berarti "bangunan yang kokoh," mencerminkan tekad negara tersebut untuk menjadi pertahanan yang tak tertembus.

Dari sudut pandang historis, ini adalah pertama kalinya sejak Perang 1971 antara India dan Pakistan bahwa provinsi Punjab di Pakistan menjadi sasaran serangan langsung oleh India. Lokasi ini dikenal sebagai basis bagi kelompok-kelompok yang diasosiasikan dengan aktivitas terorisme lintas batas. Keputusan menggunakan referensi agama dalam nama operasi dapat dipahami sebagai upaya untuk memberikan legitimasi ideologis kepada tindakan militer Pakistan.

Komentar dari Jenderal Asim Munir pada bulan April menyoroti keyakinan bahwa perbedaan budaya dan agama antara Pakistan dan India merupakan dasar Teori Dua Negara. Hal ini memperkuat narasi bahwa konflik ini tidak hanya soal geopolitik tetapi juga identitas nasional. Sementara itu, Menteri Luar Negeri India, Vikram Misri, menegaskan bahwa persatuan India adalah tantangan besar bagi Pakistan, menunjukkan sikap teguh terhadap upaya penciptaan perpecahan komunal.

Ketegangan ini semakin memanas dengan laporan bahwa Pakistan telah menargetkan gurdwara, biara, dan kuil di India selain fasilitas militer. Sebaliknya, India fokus pada penghancuran kamp-kamp teror tanpa melibatkan populasi sipil. Meskipun demikian, situasi saat ini membuktikan bahwa kedua negara masih jauh dari solusi diplomatik yang damai.

Serangkaian insiden ini menandakan adanya perubahan signifikan dalam dinamika konflik Pakistan-India. Dengan masing-masing pihak menekankan pendekatan strategis mereka, pembicaraan perdamaian tampak semakin sulit dicapai. Namun, dunia internasional terus memantau perkembangan ini dengan harapan bahwa dialog akan menggantikan senjata sebagai alat penyelesaian masalah.

more stories
See more