Pasar
Pelajaran Investasi dari Sejarah: ART yang Berinvestasi di VOC
2025-04-19

Investasi saham telah menjadi metode populer untuk menghasilkan keuntungan finansial. Pada tahun 1602, Kongsi Dagang Hindia Belanda (VOC) meluncurkan penawaran umum perdana (IPO), menarik berbagai kalangan masyarakat, termasuk seorang asisten rumah tangga bernama Neeltgen Cornelis. Meskipun ia berhasil membeli saham dengan tabungannya sebesar 100 gulden, keputusannya menjual saham tersebut setahun kemudian menyebabkan hilangnya potensi keuntungan besar. Artikel ini membahas perjalanan investasi Neeltgen dan pelajaran berharga tentang analisis serta momentum dalam bermain saham.

Mulai dari Nol: IPO Pertama di Dunia

Ketika VOC melakukan IPO pada tahun 1602, mereka mencatat lebih dari seribu investor dari berbagai latar belakang. Tidak hanya pejabat atau bangsawan, tetapi juga individu biasa seperti Neeltgen Cornelis, seorang ART yang bekerja untuk Direktur VOC, Dirck van Os. Tanpa batasan jumlah minimum atau maksimum investasi, siapa saja dapat berpartisipasi dalam IPO ini.

Pada masa itu, sistem perdagangan saham masih sangat manual. Semua transaksi dicatat menggunakan kertas, sehingga prosesnya terasa lebih lambat dibandingkan dengan era digital saat ini. Di tengah keriuhan aktivitas investasi di rumah van Os, Neeltgen mulai tertarik untuk mencoba nasibnya. Meski gajinya minim, dia percaya bahwa investasi di VOC akan memberikan hasil yang signifikan. Namun, kebingungannya soal sumber dana membuatnya ragu hingga akhir Agustus, ketika ia akhirnya memutuskan untuk menggunakan tabungan pribadinya.

Pelajaran Penting dari Keputusan Neeltgen

Saat Neeltgen menjual sahamnya pada Oktober 1603, ia tidak sepenuhnya menikmati potensi keuntungan jangka panjang. Padahal, jika ia mempertahankan kepemilikan saham, nilai investasinya bisa meningkat ribuan kali lipat. Hal ini disebabkan oleh kesuksesan VOC dalam menguasai perdagangan rempah-rempah dunia melalui Indonesia.

Dari kisah ini, kita dapat belajar bahwa analisis tajam dan pemahaman mendalam tentang momentum pasar sangat penting dalam investasi saham. Kegagalan Neeltgen untuk mempertahankan saham bukan karena kurangnya modal awal, tetapi karena kurangnya strategi dalam memanfaatkan waktu yang tepat untuk membeli dan menjual. Dengan demikian, pengalaman historis ini menjadi pengingat bagi para calon investor untuk selalu mengembangkan keterampilan analitis guna memaksimalkan hasil investasi mereka.

more stories
See more