Program pelatihan IPO Bootcamp 2025 resmi diluncurkan oleh pengusaha ternama Sandiaga Uno bersama mitra strategisnya, Asian Tiger School. Inisiatif ini bertujuan untuk memberikan panduan mendalam kepada pelaku usaha dari berbagai skala tentang cara meningkatkan nilai perusahaan mereka hingga sepuluh kali lipat serta memasuki pasar modal. Acara yang akan berlangsung pada akhir Mei hingga awal Juni 2025 ini menghadirkan sejumlah mentor ahli di bidang bisnis dan hukum, termasuk tokoh-tokoh seperti Ishak Chandra dan Mardigu Wowiek. Para peserta tidak hanya akan mendapatkan pengetahuan teoretis, tetapi juga pengalaman praktis melalui kunjungan ke Bursa Efek Indonesia (BEI).
Dalam rangka merespons tantangan ekonomi global yang semakin kompleks, program ini menawarkan solusi konkret bagi para pelaku usaha untuk mengamankan pendanaan baru secara berkelanjutan. Fokus utama adalah membantu perusahaan menerapkan Good Corporate Governance (GCG) dengan efektif, memperkuat struktur keuangan, dan memahami prosedur legal dalam proses Initial Public Offering (IPO). Sandiaga Uno menyatakan bahwa IPO dapat menjadi jalan yang sangat efisien bagi perusahaan untuk memperoleh modal segar dan memperluas operasional mereka.
Berbagai sesi materi dalam acara ini dirancang khusus untuk memberikan pemahaman menyeluruh kepada peserta. Selain pembelajaran langsung dari mentor profesional, peserta juga akan melakukan kunjungan langsung ke BEI guna melihat mekanisme IPO secara real time. Langkah ini diharapkan dapat memberikan gambaran lebih nyata tentang bagaimana pasar modal bekerja.
Tidak hanya itu, bisnis-bisnis terpilih dari program ini akan diberikan dukungan tambahan berupa pendampingan khusus hingga tahap persiapan IPO. Hal ini menunjukkan komitmen kuat dari penyelenggara untuk memastikan kesuksesan partisipan dalam langkah-langkah selanjutnya menuju pasar modal.
Melalui IPO Bootcamp 2025, diharapkan lebih banyak bisnis di Indonesia dapat mengambil langkah besar dalam mengembangkan ekosistem pasar modal nasional. Program ini tidak hanya memberikan alat untuk bertahan dalam situasi sulit, tetapi juga membuka peluang baru bagi perusahaan untuk berkembang secara signifikan melalui akses pendanaan yang lebih luas dan inklusif.