Pembenahan struktur perusahaan menjadi fokus utama PT PP (Persero) Tbk dalam upaya peningkatan performa. Salah satu tindakan yang diambil adalah dengan meninjau ulang status 63 anak usaha yang dimiliki, baik secara langsung maupun tidak langsung. Dalam evaluasi ini, sejumlah opsi seperti divestasi, konsolidasi, bahkan likuidasi dipertimbangkan demi mencapai efisiensi maksimal.

Dua sektor prioritas telah masuk tahap uji tuntas atau due diligence sebagai bagian dari proses divestasi. Menurut Direktur Utama PTPP, Novel Arsyad, ada dua anak usaha di bidang air dan satu di sektor kereta api yang saat ini sedang diperiksa lebih lanjut oleh calon pihak pembeli. Proses ini melibatkan beberapa perusahaan nasional dan internasional yang tertarik pada potensi bisnis infrastruktur tersebut. "Sektor infrastruktur masih menunjukkan daya tarik besar bagi investor," ungkap Novel dalam konferensi pers baru-baru ini.

Langkah strategis ini juga didukung oleh rencana pengelolaan bisnis yang tidak selaras dengan visi induk perusahaan. I Gede Upeksa Negara, Direktur Strategi Korporasi dan HCM PTPP, menjelaskan bahwa target pendapatan dari divestasi diperkirakan dapat mencapai Rp 3 triliun pada tahun ini. Selain itu, perusahaan juga berharap langkah ini dapat mengurangi beban utang serta meningkatkan profitabilitas keseluruhan. Hasil positif ini akan memperkuat fondasi PTPP dalam mendukung ekspansi bisnis lainnya di masa depan.

Transformasi bisnis melalui evaluasi menyeluruh terhadap aset anak usaha menjadi langkah penting bagi PTPP dalam rangka menciptakan nilai tambah bagi para pemangku kepentingan. Dengan mengoptimalkan potensi setiap unit bisnis, perusahaan tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan efisiensi tetapi juga memastikan bahwa sumber daya dialokasikan secara tepat guna mendorong pertumbuhan jangka panjang. Ini menunjukkan komitmen kuat PTPP terhadap prinsip-prinsip good corporate governance yang berkelanjutan.