Penulisan bahasa Indonesia yang tepat sangat penting untuk menjaga kejelasan dan profesionalisme dalam komunikasi. Salah satu contoh yang sering menimbulkan keraguan adalah penggunaan kata "kasatmata" dan "kasat mata". Banyak orang yang masih bingung tentang mana yang sesuai dengan aturan baku.
Kesalahpahaman ini sering terjadi karena kurangnya pengetahuan mendalam tentang Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Menurut sumber referensi resmi ini, hanya bentuk tunggal yang diakui sebagai kata baku. Ketika mencari definisi dari istilah tersebut di KBBI VI Daring, pencarian untuk "kasat mata" tidak akan menghasilkan makna apa pun. Sebaliknya, pengguna akan diarahkan pada versi baku yaitu "kasatmata", yang berarti sesuatu yang dapat dilihat secara nyata atau konkret.
Dengan memahami perbedaan ini, kita dapat meningkatkan kualitas tulisan dan menghindari kesalahan yang umum terjadi. Penggunaan kata yang benar bukan hanya soal mematuhi aturan, tetapi juga mencerminkan rasa hormat terhadap bahasa dan budaya kita. Mari bersama-sama menerapkan pengetahuan ini dalam setiap aktivitas menulis, baik itu tugas akademis maupun artikel profesional di media massa.