Dalam upaya mewujudkan visi Jakarta sebagai pelopor pendidikan unggul, kebijakan Pramono Anung-Rano Karno dalam 100 hari kerja telah mendapat apresiasi luas. Wakil Ketua Komisi E DPRD Jakarta Agustina Hermanto (Tina Toon) menyoroti langkah-langkah konkret yang dilakukan pemerintah daerah untuk memenuhi kebutuhan masyarakat terutama di sektor pendidikan. Program pemutihan ijazah, pembaruan data, serta penambahan penerima KJP dan KJMU menjadi fokus utama diskusi lintas generasi aktivis pro-Jakarta yang berlangsung Senin (5/5/2025). Tina juga menekankan perlunya uji coba sebelum implementasi program besar seperti sekolah gratis.
Sebagai bagian dari komitmen pemerintah untuk meningkatkan kualitas SDM, pembahasan mengenai pendidikan gratis menjadi sorotan penting. Tina Toon menjelaskan bahwa pendanaan harus diperhitungkan secara matang agar program efektif dan tepat sasaran. Dalam konteks ini, uji coba pada beberapa sekolah dipandang sebagai solusi strategis untuk mengevaluasi dampak kebijakan tersebut.
Lebih lanjut, Tina menyebutkan bahwa sekolah-sekolah yang dipilih untuk uji coba tidak boleh bersifat internasional atau memiliki karakteristik khusus yang dapat memengaruhi hasil evaluasi. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa program benar-benar memberikan manfaat kepada lapisan masyarakat yang membutuhkan. Selain itu, adanya Perda Pendidikan diharapkan dapat merealisasikan layanan pendidikan yang lebih inklusif dan merata di seluruh wilayah ibu kota.
Purwosusilo, Wakil Kepala Dinas Pendidikan Jakarta, menegaskan bahwa program Quick Wins yang dicanangkan oleh Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta memberikan dampak signifikan bagi masyarakat. Salah satu contohnya adalah pemutihan ijazah yang sudah dimulai pada tahap pertama dengan anggaran Rp596.422.200 untuk 117 penerima manfaat pada 25 April 2025. Program ini dinilai langsung menyentuh kebutuhan dasar masyarakat dan memberikan solusi cepat tanpa ribet.
Kebijakan-kebijakan baru yang diterapkan oleh Pramono Anung-Rano Karno membuktikan bahwa langkah nyata dapat dicapai dalam waktu singkat. Melalui kolaborasi antara legislatif dan eksekutif, harapan besar terbuka lebar untuk menciptakan generasi emas Jakarta pada tahun 2045. Program-program yang dirancang dengan hati-hati dan evaluasi terus-menerus akan memastikan bahwa setiap rupiah yang diinvestasikan menghasilkan manfaat maksimal bagi warga Jakarta.