Dalam kuartal pertama tahun 2025, Holding Perkebunan Nusantara PTPN III mencatatkan pencapaian luar biasa dengan laba bersih sebesar Rp705 miliar, meningkat lebih dari sepuluh kali lipat dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Lonjakan ini didorong oleh peningkatan signifikan dalam penjualan CPO dan gula, serta pengelolaan biaya operasional yang lebih efisien. Transformasi menyeluruh perusahaan juga memainkan peran penting dalam hasil positif ini.
Berkat strategi transformasi yang melibatkan digitalisasi, restrukturisasi organisasi, dan peningkatan kapabilitas sumber daya manusia, PTPN berhasil mengukuhkan posisinya sebagai pemain utama di industri perkebunan nasional dan global. Selain itu, perusahaan berkomitmen untuk terus memperkuat daya saingnya melalui pendekatan inovatif dan fokus pada komoditas inti.
PTPN Group menunjukkan kemajuan pesat dalam penjualan komoditas intinya, seperti CPO dan gula. Dengan harga jual yang naik tajam serta volume penjualan yang melonjak, perusahaan berhasil mencapai target jauh di atas rencana kerja anggaran perusahaan (RKAP). Hal ini menjadi kontributor utama dalam lonjakan laba bersih perusahaan.
Secara spesifik, penjualan CPO mencatat kenaikan hampir dua kali lipat dari RKAP, yaitu sebesar Rp8,2 triliun. Peningkatan ini dipicu oleh kenaikan harga jual CPO hingga 120%, mencapai Rp14.500 per kilogram. Sementara itu, penjualan gula juga tumbuh signifikan, mencapai Rp1,09 triliun atau 137% dari RKAP. Volume penjualan gula meningkat hingga 295%, yakni sekitar 69 ribu ton, dengan harga rata-rata Rp15.559 per kilogram. Pengelolaan biaya operasional yang lebih efektif turut memperkuat margin keuntungan perusahaan.
Implementasi transformasi menyeluruh di tubuh holding PTPN Group menjadi faktor kunci dalam capaian positif tersebut. Proses ini mencakup berbagai aspek, mulai dari restrukturisasi organisasi hingga penguatan kapabilitas sumber daya manusia. Pendekatan inovatif ini membantu perusahaan mempertahankan posisi kuatnya di kancah internasional.
Menurut Direktur Utama PTPN III, Mohammad Abdul Ghani, transformasi tidak hanya memperbaiki kinerja finansial tetapi juga memperkuat fondasi perusahaan untuk masa depan. Integrasi teknologi digital menjadi salah satu elemen penting dalam strategi ini, memungkinkan optimasi proses bisnis secara keseluruhan. Selain itu, implementasi tata kelola perusahaan yang lebih baik dan pelatihan SDM yang intensif memberikan dampak langsung terhadap daya saing perusahaan. Dengan portofolio yang lebih fokus dan bernilai tinggi, PTPN siap mengambil peran besar dalam industri agroindustri global modern.