Investor swasta menunjukkan respons positif terhadap anggaran pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara untuk tahun 2025. Meskipun ada pemangkasan anggaran APBN, sejumlah perusahaan besar tetap melanjutkan proyek-proyek mereka dengan dukungan penuh dari otoritas IKN. Proses rencana pembangunan di bawah sistem Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) berjalan lancar, termasuk proyek properti dan fasilitas kesehatan. Perusahaan seperti Ciputra Development, Medikaloka Hermina, dan Grup Mayapada telah mengonfirmasi bahwa proyek mereka tetap berjalan tanpa hambatan signifikan.
Proyek properti di IKN mendapat dorongan kuat dari kerjasama antara pemerintah dan sektor swasta. Emiten properti PT Ciputra Development Tbk (CTRA) menyatakan bahwa proses rencana pembangunan masih berlangsung sesuai jadwal. Direktur CTRA Harun Hajadi menegaskan bahwa koordinasi dengan Otorita IKN (OIKN) tetap aktif, meski belum ada informasi spesifik tentang kapan groundbreaking akan dilakukan. Proyek ini mencakup pembangunan 10 tower apartemen untuk Aparatur Sipil Negara (ASN) dan 20 rumah tapak untuk eselon 1 di zona 1C dan 1B.
Berlokasi di wilayah Selatan dan Tengah IKN, Ciputra Group sedang mempersiapkan pembangunan infrastruktur yang akan mendukung kehidupan ASN di ibu kota baru. Proses ini didorong oleh sistem KPBU yang memungkinkan kolaborasi antara pemerintah dan perusahaan swasta. Harun menjelaskan bahwa walaupun ada beberapa ketidakpastian, pihaknya tetap fokus pada tujuan utama yaitu membangun lingkungan yang nyaman dan efisien bagi ASN. Lokasi strategis dan dukungan penuh dari OIKN membuat proyek ini tetap berjalan lancar.
Fasilitas kesehatan di IKN juga mendapatkan perhatian serius dari investor swasta. PT Medikaloka Hermina Tbk (HEAL) dan Grup Mayapada melanjutkan pembangunan rumah sakit mereka tanpa terpengaruh oleh pemangkasan anggaran APBN. Direktur Utama HEAL Hasmoro optimis bahwa pembangunan tahap pertama RS Hermina Nusantara dapat selesai pada tahun ini. Rumah sakit ini dibangun dengan kapasitas awal 100 tempat tidur dan direncanakan ditingkatkan menjadi 200 tempat tidur pada tahap selanjutnya. Luas lahan yang digunakan mencapai 20.700 meter persegi dengan luas bangunan master plan 28.210 meter persegi.
Sementara itu, Mayapada Hospital Nusantara, milik Grup Mayapada, telah beroperasi sepenuhnya dan memberikan layanan kesehatan kepada masyarakat di IKN serta daerah Kalimantan secara umum. Konglomerat Dato’ Sri Tahir menegaskan bahwa rumah sakit ini tidak hanya berfokus pada IKN tetapi juga mendukung akses kesehatan di wilayah sekitarnya. Corporate Secretary SRAJ Arie Farisandi mengatakan bahwa saat ini tidak ada dampak signifikan dari pemblokiran anggaran pemerintah, namun perusahaan tetap waspada terhadap perkembangan situasi dan siap menyesuaikan rencana jika diperlukan.