Dalam sejarah baru Universitas Airlangga, nama Prof Dr Muhammad Madyan kini mencuat sebagai sosok yang dipercaya memimpin institusi pendidikan tinggi tersebut hingga tahun 2030. Pengumuman resmi hasil pemilihan rektor berlangsung dalam sidang istimewa oleh Majelis Wali Amanat (MWA) Unair pada awal bulan Mei lalu. Dalam proses ini, Prof Madyan berhasil mendapatkan pengakuan terbanyak dari anggota MWA dengan jumlah suara signifikan. Keputusan ini menandai tonggak penting bagi masa depan Unair di bawah kepemimpinan yang dinilai strategis dan visioner.
Sosok Prof Muhammad Madyan sendiri bukanlah wajah asing di lingkungan Unair. Sebagai tokoh yang telah lama berkiprah di bidang pendidikan dan manajemen sumber daya manusia, beliau memiliki rekam jejak yang mengesankan. Pria kelahiran Martapura ini mulai merintis karier akademiknya sejak duduk di bangku Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unair pada tahun 1997. Setelah meraih gelar sarjana, ia melanjutkan studinya ke jenjang magister pada tahun 2003, kemudian menyelesaikan program lanjutan di University of Wollongong pada tahun 2006. Prestasi akademiknya semakin gemilang ketika ia meraih gelar doktor dari Universitas Brawijaya, yang memperkuat posisi beliau sebagai salah satu intelektual terbaik di Indonesia.
Masa jabatan Prof Madyan diharapkan membawa angin segar bagi dunia pendidikan tinggi di tanah air. Dengan latar belakang yang solid serta pengalaman memimpin beberapa unit strategis di Unair, seperti Direktorat Keuangan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia, ia diyakini mampu membawa perubahan positif. Selain itu, visi untuk meningkatkan kualitas riset dan kolaborasi internasional menjadi fokus utama dalam masa kepemimpinannya. Peran penting ini juga mencerminkan komitmen Unair untuk terus berkembang sebagai pusat unggulan ilmu pengetahuan di Indonesia.