Di tahun 2025, empat petinju kelas dunia bersiap untuk memperebutkan gelar petinju P4P (pound-for-pound) terbaik dunia. Nama-nama besar seperti Naoya Inoue dan Dmitry Bivol berada dalam persaingan ketat ini. Masing-masing memiliki rekam jejak yang luar biasa serta pertandingan penting yang telah mereka jalani atau akan datang. Artikel ini menggali lebih dalam bagaimana setiap atlet dapat mencapai puncak peringkat dunia melalui strategi dan kekuatan mereka.
Naoya Inoue, seorang juara dengan banyak pencapaian di beberapa divisi berat badan, telah menunjukkan dominasi luar biasa. Dalam karirnya, ia berhasil meraih kemenangan signifikan atas lawan-lawannya seperti Luis Nery dan Nonito Donaire. Saat ini, ia berencana untuk melawan mantan juara Murodjon Akhmadaliev pada bulan September. Kemenangan atas Akhmadaliev tidak hanya akan menambah koleksi prestasinya tetapi juga membuka jalan bagi potensi pertarungan lain di divisi featherweight. Jika Inoue mampu naik ke divisi tersebut, ia bisa menjadi salah satu petinju tersukses dari segi adaptasi berat badan.
Dmitry Bivol, sebagai juara tak terbantahkan di kelas bebas ringan, juga memiliki peluang besar untuk mendapatkan pengakuan sebagai petinju P4P terbaik. Ia telah menunjukkan kehebatannya melalui kemenangan atas Artur Beterbiev dan Saul Canelo Alvarez. Dengan rencana untuk bertemu kembali dengan Beterbiev akhir tahun ini, hasil pertandingan ini bisa menjadi penentu posisinya di papan peringkat dunia. Selain itu, sebuah pertarungan hipotetis dengan David Benavidez akan memberikan platform yang ideal bagi Bivol untuk memperkuat klaimnya sebagai juara dunia terbaik.
Persaingan antara para petinju ini tidak hanya menawarkan hiburan bagi penggemar tinju tetapi juga mencerminkan kemajuan teknik dan strategi dalam olahraga ini. Setiap pertandingan yang dihadapi oleh Inoue, Bivol, dan pesaing mereka lainnya akan menjadi faktor penentu siapa yang pantas mendapatkan julukan "terbaik di dunia".
Kompetisi ini menjanjikan spektakuler di dunia tinju, karena semua petinju yang disebutkan memiliki kesempatan nyata untuk menandai nama mereka sebagai legenda. Bagaimana pun hasil akhirnya, tahun 2025 diprediksi akan menjadi masa emas bagi tinju modern dengan para petinju yang saling berusaha menunjukkan dominasi mereka di arena internasional.