Dalam inisiatif terbaru mereka, kreator sukses KKN di Desa Penari kembali mengguncang industri perfilman Tanah Air melalui film Pabrik Gula. Film ini dirilis dalam dua versi berbeda dan berhasil menarik perhatian penonton sejak hari pertama. Angka keberhasilannya bahkan melewati rekor dari salah satu film terkenal Indonesia. Pabrik Gula mencatat jumlah penonton yang signifikan dan membuktikan daya tarik cerita serta penggarapan profesional.
Selain meraih prestasi box office, film ini juga menjadi pembicaraan hangat di kalangan pecinta sinema. Dengan kombinasi akting apik para pemeran utama dan narasi yang kuat, Pabrik Gula menunjukkan bahwa karya lokal dapat bersaing secara global. Prestasi ini menjadi bukti nyata bahwa kualitas perfilman nasional semakin meningkat.
Pabrik Gula memulai debutnya dengan angka penonton yang luar biasa. Dalam waktu singkat, film ini berhasil menembus lebih dari 3 juta penonton. Capaian ini menunjukkan antusiasme masyarakat terhadap kisah yang ditawarkan oleh film tersebut. Melampaui rekor film legendaris Ayat-ayat Cinta, Pabrik Gula membuktikan bahwa cerita berkualitas tetap diminati oleh audiens modern.
Sejak awal perilisan pada tanggal 31 Maret 2025, film ini telah menarik perhatian luas. Dalam hari pertama saja, jumlah penonton mencapai hampir 204 ribu orang, sebuah angka yang sangat mengesankan jika dibandingkan dengan rilis film lainnya di periode yang sama. Kesuksesan ini tak lepas dari strategi pemasaran yang cermat serta ekspektasi tinggi terhadap karya dari sutradara Awi Suryadi dan penulis naskah Lele Leila. Keputusan untuk merilis dua versi film, yaitu Jam Kuning dan Jam Merah, memberikan alternatif bagi penonton yang ingin menikmati cerita tanpa sensor atau dengan konten lebih ringan. Hal ini menunjukkan pemahaman mendalam tentang preferensi pasar dan kontribusi besar terhadap popularitas film.
Prestasi Pabrik Gula tidak hanya bermanfaat bagi tim produksi, tetapi juga memberikan dampak positif pada perkembangan perfilman lokal. Dengan mencatatkan rekor baru dalam hal jumlah penonton, film ini menegaskan potensi besar industri film nasional. Keberhasilan ini menjadi inspirasi bagi sineas muda untuk terus menghasilkan karya berkualitas.
Film Pabrik Gula telah menunjukkan bahwa karya perfilman lokal tidak hanya bisa bersaing di tingkat nasional tetapi juga memiliki peluang besar di kancah internasional. Dukungan dari para aktor ternama seperti Erika Carlina dan Arbani Yasiz memperkuat daya tarik film ini. Narasi yang kuat serta eksekusi visual yang apik menjadi elemen penting yang membuat film ini begitu disukai. Selain itu, pendekatan dual versi dalam penyajiannya memberikan fleksibilitas bagi penonton sehingga menjangkau berbagai demografi. Hasilnya, Pabrik Gula berhasil menjadi salah satu fenomena terbesar dalam sejarah perfilman Tanah Air dan membuka pintu bagi lebih banyak proyek serupa di masa depan.