Perusahaan tambang nikel nasional berhasil mencatat pertumbuhan signifikan pada tahun lalu. Pada tahun 2024, PT Pam Mineral Tbk (NICL) menunjukkan kinerja yang mengesankan dengan peningkatan penjualan secara substansial. Perusahaan mampu meningkatkan pendapatan hingga Rp1,44 triliun, naik sekitar 26% dibandingkan periode sebelumnya. Meskipun permintaan global terhadap komoditas nikel menurun, perusahaan tetap berhasil mempertahankan performanya melalui strategi efisiensi biaya produksi. Volume penjualan nikel juga ditingkatkan menjadi lebih dari dua juta ton, memberikan kontribusi besar bagi hasil keuangan perusahaan.
Peningkatan laba menjadi salah satu fokus utama NICL di tahun lalu. Dengan adanya penghematan biaya operasional, perseroan berhasil mencetak marjin laba kotor yang sangat tinggi, yaitu 35%, naik tajam dibandingkan angka 11% di tahun sebelumnya. Direktur Utama Ruddy Tjanaka menjelaskan bahwa meskipun harga acuan nikel domestik turun hampir sepuluh persen di semester kedua 2024, langkah-langkah strategis seperti efisiensi biaya dan optimasi volume penjualan membantu perusahaan tetap stabil. Selain itu, persetujuan rencana kerja dan anggaran biaya untuk periode tiga tahun mendatang menunjukkan komitmen kuat perusahaan dalam memaksimalkan potensi sumber daya mineralnya.
Kemajuan NICL tidak hanya tercermin dalam aspek keuangan, tetapi juga dalam pengembangan berkelanjutan. Perusahaan memiliki dua lokasi tambang nikel yang luasnya mencakup ratusan hektar di Sulawesi Tengah dan Sulawesi Tenggara. Melalui eksplorasi berkelanjutan dan prinsip konservasi cadangan mineral, perusahaan berusaha memanfaatkan sumber daya alam secara optimal tanpa mengorbankan lingkungan. Kinerja ini menjadi bukti bahwa pencapaian finansial dapat dicapai tanpa melupakan tanggung jawab sosial dan lingkungan. Dengan strategi yang matang, NICL menunjukkan bahwa inovasi dan efisiensi adalah kunci kesuksesan di tengah tantangan industri.