Gaya Hidup
Penelitian Ungkap Dua Puncak Perubahan Molekuler dalam Proses Penuaan Manusia
2025-06-17

Berbeda dengan persepsi umum bahwa proses penuaan berlangsung secara bertahap seiring waktu, sebuah penelitian terbaru menunjukkan bahwa perubahan molekuler yang signifikan terjadi pada dua tahap usia tertentu. Penelitian ini mengidentifikasi adanya lonjakan dramatis pada pertengahan usia 40-an dan awal usia 60-an, di mana tubuh manusia mengalami transformasi biologis yang kompleks. Para ahli dari Universitas Stanford menemukan bahwa kedua periode ini berdampak pada berbagai risiko kesehatan serta metabolisme tubuh.

Temuan ini didasarkan pada pengamatan terhadap lebih dari seratus orang dewasa selama beberapa tahun. Peneliti melacak ribuan fitur biologis termasuk RNA, protein, lipid, dan mikrobioma. Kedua puncak perubahan ini tidak hanya mempengaruhi wanita yang melewati fase menopause, tetapi juga pria yang mengalami transformasi molekuler yang sama.

Peningkatan Drastis pada Pertengahan Usia 40-an

Penelitian mengungkapkan bahwa usia pertengahan 40-an menjadi titik penting dalam proses penuaan. Pada tahap ini, tubuh mengalami perubahan signifikan yang berkaitan dengan metabolisme lipid, kafein, alkohol, serta fungsi kulit dan otot. Selain itu, ada hubungan antara perubahan ini dengan meningkatnya risiko penyakit kardiovaskular.

Dalam penelitian ini, para ilmuwan menemukan bahwa profil biomolekul pada usia ini mencerminkan adanya gangguan metabolisme yang cukup besar. Faktor-faktor seperti gaya hidup, pola makan, dan faktor genetik kemungkinan besar memainkan peran penting dalam perubahan tersebut. Meskipun fenomena menopause atau perimenopause terjadi pada wanita di usia ini, temuan menunjukkan bahwa efek ini tidak eksklusif bagi kelompok gender tertentu saja. Sebaliknya, perubahan molekuler tampaknya memengaruhi baik pria maupun wanita dengan cara yang mirip.

Konsekuensi Biologis pada Awal Usia 60-an

Masuk ke fase awal usia 60-an, perubahan molekuler mencapai puncaknya sekali lagi, kali ini dengan karakteristik yang sedikit berbeda. Di sini, perubahan metabolik cenderung berkaitan dengan metabolisme karbohidrat dan kafein, disertai dengan gangguan pada fungsi ginjal, kulit, otot, serta sistem imun. Penelitian ini membuka peluang untuk lebih memahami bagaimana tubuh merespons penuaan pada tingkat molekuler.

Para peneliti menyoroti bahwa perubahan pada tahap ini lebih kompleks dibandingkan dengan puncak pertama di usia 40-an. Selain metabolisme, sistem kekebalan tubuh mulai menunjukkan tanda-tanda pelemahan, yang membuat individu lebih rentan terhadap infeksi dan penyakit kronis. Data dari studi ini juga mendukung temuan sebelumnya tentang pola penuaan non-linier pada spesies lain seperti tikus dan lalat buah. Hal ini menunjukkan bahwa proses penuaan adalah fenomena universal yang melibatkan berbagai spesies, meskipun detail mekanismenya dapat bervariasi.

more stories
See more