Gaya Hidup
Potensi Otomatisasi AI Lebih Mengancam Pekerjaan Perempuan di Negara Berkembang
2025-06-17

Sebuah penelitian baru mengungkapkan bahwa teknologi kecerdasan buatan (AI) memiliki peluang lebih besar untuk menggantikan pekerjaan yang mayoritas didominasi oleh perempuan, terutama di negara-negara berpendapatan tinggi. Studi ini dilakukan oleh Organisasi Perburuhan Internasional (ILO) PBB dan Institut Riset Nasional Kementerian Urusan Digital Polandia. Hasilnya menunjukkan bahwa hampir 10% posisi yang dikuasai perempuan dapat digantikan oleh otomatisasi AI, dibandingkan hanya 3,5% bagi laki-laki. Penelitian ini juga menyoroti sektor-sektor seperti administrasi, pengembangan web, media, dan keuangan sebagai yang paling rentan terhadap pengaruh AI.

Kajian Mendalam tentang Ancaman Otomatisasi AI pada Dunia Kerja

Dalam sebuah studi inovatif yang melibatkan 1.640 responden dari berbagai industri di Polandia, para ilmuwan berhasil mengidentifikasi profesi mana saja yang paling rentan terhadap otomatisasi AI. Berdasarkan analisis data survei serta informasi pekerjaan nasional, mereka membangun model AI untuk mengevaluasi kemungkinan automasi dari lebih dari 29.000 tugas dalam 2.500 profesi.

Hasilnya menunjukkan bahwa pekerjaan administratif, seperti petugas administrasi, operator komputer, akuntan, dan staf pembukuan, adalah bidang yang paling terdampak. Tugas-tugas rutin seperti pencatatan rapat atau jadwal pertemuan menjadi alasan utama ketertarikan AI pada profesi ini. Selain itu, sektor lain seperti pengembangan web, spesialis basis data, dan pekerjaan keuangan juga termasuk dalam daftar pekerjaan yang rawan terhadap automasi.

Menariknya, meskipun angka-angka ini mencerminkan potensi ancaman, laporan tersebut menekankan bahwa penggantian total oleh AI masih sangat terbatas. Banyak pekerjaan tetap membutuhkan intervensi manusia untuk pengawasan dan pengambilan keputusan. Oleh karena itu, transformasi pekerjaan daripada penghilangan total tampaknya menjadi dampak utama dari adopsi AI generatif.

Dari perspektif jurnalis, temuan ini memberikan sinyal penting bagi dunia kerja masa depan. Dengan semakin berkembangnya teknologi AI, muncul tantangan bagi perempuan untuk terus meningkatkan keterampilan mereka agar tidak tertinggal dalam era digital ini. Namun, ada juga peluang besar bagi para profesional untuk bekerja sama dengan teknologi demi menciptakan lingkungan kerja yang lebih efisien dan inklusif. Langkah adaptasi ini akan menjadi kunci kesuksesan di masa mendatang.

more stories
See more