Di tengah perayaan SG60, sebuah spesies baru dari keluarga mirid ditemukan oleh para ilmuwan di National University of Singapore (NUS). Spesies ini, diberi nama Campylomma singapura, merupakan kutu tanaman yang unik karena mampu memakan serangga lain serta tumbuhan. Penemuan ini menunjukkan pentingnya keberagaman hayati lokal dan potensinya dalam pengendalian hama pertanian. Dengan ukuran hanya sekitar 2mm, spesimen ini pertama kali dikumpulkan pada Agustus 2023 dari pohon waru laut di kampus NUS.
Dalam atmosfer penelitian yang mendetail, Dr Hwang Wei Song bersama Dr Tomohide Yasunaga dan Yap Ee Hean berhasil mengidentifikasi spesies baru ini. Pada bulan Agustus tahun 2023, tepat di pinggir jalan dekat gedung Ventus di Kent Ridge Drive, Dr Yasunaga menemukan beberapa kutu tanaman di bawah bunga pohon waru laut. Setelah proses analisis laboratorium yang cermat, mereka memastikan bahwa spesimen tersebut berbeda dari semua jenis yang telah diketahui sebelumnya.
Selama tahun 2024, dua sampel tambahan berhasil dikumpulkan dari lokasi lain di pulau Singapura. Semua spesimen kemudian dipelajari secara mendalam, melibatkan prosedur bedah mikroskopis untuk membandingkan fitur morfologis dengan spesies terkait lainnya. Hasilnya, publikasi tentang spesies baru ini akhirnya dirilis pada Maret 2025 di jurnal sains Zootaxa.
Spesies Campylomma singapura memiliki peran penting sebagai agen pengendalian hayati alami, karena mampu memangsa thrips—serangga kecil yang sering menjadi ancaman bagi bunga-bunga tertentu. Penemuan ini menjadi penghormatan kepada Singapura saat merayakan ulang tahun ke-60 negara itu.
Dari sudut pandang jurnalis, penemuan ini mengingatkan kita akan pentingnya menjaga ekosistem lokal yang kaya. Melalui kolaborasi lintas batas seperti ini, dunia dapat lebih memahami keragaman hayati yang sering terabaikan di area perkotaan modern. Ini juga membuka peluang baru dalam pengembangan metode pengendalian hama yang lebih ramah lingkungan.