Platform digital kini menjadi jembatan penting bagi pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) untuk memperluas cakrawala bisnis mereka. Melalui kolaborasi dengan ShopeeFood, berbagai rekomendasi kuliner lokal mulai dari makanan legendaris hingga penemuan baru berhasil mencuri perhatian para pecinta kuliner.
Berkat dukungan teknologi dan promosi yang strategis, banyak UMKM di Indonesia berhasil menghadirkan pengalaman rasa yang autentik kepada konsumen tanpa harus kehilangan esensi lokalnya. Salah satu contohnya adalah Ayam Goreng Buni, sebuah warung yang telah berdiri sejak tahun 1958 di Mangga Besar, Jakarta. Dengan tetap menjaga konsistensi dalam resep turun-temurun serta kualitas bahan-bahan pilihan, Ayam Goreng Buni tetap eksis di tengah persaingan yang semakin ketat. Keberhasilan ini juga didukung oleh integrasi teknologi digital melalui ShopeeFood yang membantu meningkatkan visibilitas dan efisiensi operasional bisnis tersebut.
Selain Ayam Goreng Buni, ada juga Nasi Goreng Kebuli Apjay yang mampu beradaptasi dengan cepat terhadap tren pasar modern. Berlokasi di Panglima Polim, kedai ini awalnya hanya dikenal sebagai penyedia bakmi Jogja namun kemudian berevolusi menjadi rumah bagi nasi goreng kebuli yang sarat akan aroma rempah-rempah asli. Proses masak menggunakan tungku dan arang memberikan sentuhan unik pada setiap sajian, sehingga menjadikannya favorit bagi kalangan anak muda. Dengan bergabung ke dalam ekosistem ShopeeFood, Nasi Goreng Kebuli Apjay tidak hanya memperluas jaringan distribusi saja, tetapi juga mampu menciptakan lapangan pekerjaan baru bagi komunitas sekitarnya.
Kehadiran platform seperti ShopeeFood telah membuka peluang besar bagi pelaku UMKM untuk berkembang secara berkelanjutan. Mereka dapat memanfaatkan berbagai fitur inovatif seperti Flash Sale atau voucher diskon guna menarik minat lebih luas dari konsumen. Selain itu, akses mudah terhadap data pasar juga membantu pemilik usaha membuat keputusan yang lebih tepat sesuai selera target audiens mereka. Semua ini membuktikan bahwa teknologi bukanlah ancaman, melainkan alat kuat yang bisa digunakan untuk mempertahankan nilai-nilai tradisional sambil tetap relevan di era digital saat ini.