Pada hari Selasa (25/3/2025), acara pelepasan tim pemantauan mudik Lebaran tahun 2025 dilaksanakan di Kantor Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) di Jakarta. Acara ini melibatkan Gavriel Novanto, anggota Komisi I DPR, yang mendukung penuh inisiatif Kementerian Komdigi dalam memastikan kelancaran arus mudik. Bersama Menteri Komdigi Meutya Hafid, Gavriel menekankan pentingnya sinergi lintas sektor untuk menghadapi lonjakan jumlah pemudik yang diprediksi mencapai 140 juta orang. Program ini fokus pada penguatan infrastruktur digital, peningkatan keamanan siber, serta layanan respons cepat bagi para pemudik.
Dalam upaya mewujudkan tagline "Mudik Tenang Menyenangkan," Kementerian Komdigi bekerja sama dengan berbagai pihak untuk menyediakan layanan pendukung selama musim mudik. Salah satu langkah strategis adalah penyediaan akses wifi gratis di lebih dari 1.200 titik rest area di sepanjang jalur mudik. Hal ini bertujuan untuk memberikan kenyamanan tambahan kepada para pemudik, terutama dalam hal komunikasi dan akses informasi selama perjalanan.
Lebih lanjut, Gavriel menyoroti pentingnya pengawasan distribusi BTS di daerah terpencil. Dengan adanya peningkatan infrastruktur ini, diharapkan stabilitas jaringan telekomunikasi dapat terjaga meskipun menghadapi lonjakan penggunaan selama musim liburan. Selain itu, ia juga menegaskan perlunya antisipasi dini terhadap potensi penipuan digital yang sering meningkat saat momen seperti ini.
Meutya Hafid, dalam kesempatannya, menjelaskan bahwa teknologi real-time monitoring akan dimanfaatkan secara maksimal untuk memastikan kelancaran arus lalu lintas. Sistem CCTV terintegrasi telah ditempatkan di berbagai titik rawan kemacetan, sehingga memungkinkan pengambilan keputusan yang lebih cepat dan efektif. Selain itu, posko darurat digital dan kolaborasi erat dengan penyedia layanan telekomunikasi menjadi elemen penting dalam program ini.
Selain saluran hotline 112, aplikasi bernama "Mudik Aman 2025" juga diluncurkan sebagai sarana pelaporan kendala selama perjalanan. Pemudik dapat menggunakan aplikasi ini untuk mengirimkan laporan langsung kepada petugas terkait, sehingga masalah dapat diselesaikan dengan lebih cepat.
Acara ditutup dengan penyerahan simbolis perangkat pemantauan kepada tim Komdigi yang akan diterjunkan ke 15 provinsi prioritas. Melalui program ini, diharapkan setiap pemudik dapat merasakan pengalaman mudik yang aman, nyaman, serta bebas hambatan. Kerja sama antara DPR dan pemerintah diharapkan dapat menjadi contoh sinergi yang efektif dalam menjawab kebutuhan masyarakat Indonesia.