Gaya Hidup
Penghentian Sementara Penjualan Labubu di Inggris
2025-05-25

Labubu, boneka monster unik yang populer di kalangan selebriti dan penggemar mainan, telah mengalami penghentian penjualan sementara di semua toko Pop Mart di Inggris. Hal ini dilakukan setelah terjadi kekacauan antar pelanggan dalam upaya memperoleh boneka tersebut. Meskipun langkah ini bertujuan untuk mencegah risiko keselamatan, para penggemar tetap merasa kecewa dengan keputusan tersebut. Situasi ini juga menyoroti dampak negatif dari aktivitas penjual kembali yang menjual boneka dengan harga jauh lebih tinggi.

Boneka Labubu, hasil kolaborasi seniman Kasing Lung dengan Pop Mart, awalnya dikenal sebagai aksesori fesyen yang digemari selebritas seperti Rihanna dan Dua Lipa. Permintaan tinggi atas produk ini telah memicu spekulasi pasar, termasuk perdagangan online di platform seperti Vinted dan eBay. Para ahli ritel memperingatkan bahwa langkah penghentian stok dapat meningkatkan permintaan lebih lanjut serta menciptakan risiko baru seperti penjualan barang palsu.

Kekacauan di Toko Sebagai Alasan Penghentian Penjualan

Situasi yang tidak terkendali di berbagai lokasi toko menjadi alasan utama penghentian penjualan Labubu oleh Pop Mart. Beberapa insiden kekerasan dan perkelahian antara pelanggan telah melukiskan suasana yang tegang dan berbahaya di sekitar rilis boneka ini. Victoria Calvert, salah satu penggemar Labubu, menyaksikan langsung kekacauan di toko Stratford, London, yang membuatnya merasa tidak aman.

Keputusan untuk menghentikan penjualan selama beberapa bulan diambil setelah adanya laporan tentang kerumunan besar yang berkumpul di depan toko sejak pukul 03:00 BST. Banyak pelanggan rela berkemah semalaman demi mendapatkan boneka Labubu yang diinginkan. Namun, kondisi ini hanya memperburuk situasi karena antrean panjang sering kali didominasi oleh penjual kembali yang kemudian menjual boneka tersebut dengan harga tinggi di pasar gelap. Pop Mart menyadari bahwa metode distribusi mereka harus diperbaiki agar lebih adil bagi semua konsumen.

Dalam situasi yang sangat emosional, banyak pelanggan yang mulai saling berteriak atau bahkan terlibat tindakan fisik. Victoria menyaksikan langsung sebuah perkelahian antara seorang pekerja toko dan pelanggan. Insiden ini akhirnya mempengaruhi keputusan Pop Mart untuk memberlakukan penghentian penjualan hingga Juni 2025. Langkah ini diharapkan dapat memberikan waktu kepada perusahaan untuk mengembangkan sistem distribusi yang lebih baik dan aman.

Dampak Ekonomi dan Strategi Pasca-Penghentian

Penghentian penjualan Labubu tidak hanya mempengaruhi penggemar tetapi juga memiliki implikasi signifikan pada pasar ritel. Para ahli memperingatkan bahwa langkah ini dapat meningkatkan permintaan secara drastis, sehingga memunculkan tantangan baru seperti lonjakan aktivitas penjual kembali dan maraknya barang palsu di pasaran.

Menurut Susannah Streeter dari Hargreaves Lansdown, pembatasan stok yang dilakukan Pop Mart telah menciptakan kekacauan di kalangan penggemar. Meskipun tujuannya adalah untuk mencegah kerumunan yang tidak terkendali, strategi ini malah dapat memperbesar fenomena spekulasi harga di platform online. Boneka edisi langka yang biasanya dijual seharga £13,50 hingga £50 kini dijual dengan harga ratusan pound di situs seperti Vinted dan eBay.

Sarah Johnson dari Flourish Retail menyatakan bahwa penangguhan penjualan merupakan bagian dari strategi koleksi kelangkaan yang sering digunakan merek-merek eksklusif. Dengan mengontrol jumlah stok yang tersedia, Pop Mart berupaya mempertahankan daya tarik unik Labubu di pasar. Namun, tantangan utama tetap ada pada pengelolaan distribusi agar lebih transparan dan adil bagi semua konsumen.

Pop Mart saat ini sedang mengembangkan mekanisme rilis baru yang lebih terstruktur untuk menghindari insiden serupa di masa depan. Mereka berencana untuk memperkenalkan sistem tiket digital atau undian yang akan memastikan bahwa setiap penggemar memiliki kesempatan yang sama untuk mendapatkan boneka Labubu tanpa harus bersaing secara fisik di toko. Langkah ini diharapkan dapat memperbaiki pengalaman pelanggan serta menjaga reputasi positif merek.

more stories
See more