Berita tentang kepergian tokoh agama penting dunia memicu respons beragam dari berbagai pihak. Salah satu negara yang menunjukkan sikap ambigu adalah Israel. Negara tersebut awalnya membagikan pesan duka cita, namun kemudian menghapusnya tanpa memberikan penjelasan resmi. Media lokal di Israel menyebut bahwa tindakan ini mungkin berkaitan dengan kritik pedas almarhum kepada kebijakan militer Israel di wilayah Gaza. Komentar-komentarnya yang menyoroti isu genosida telah menimbulkan reaksi beragam di kalangan pemimpin Israel.

Hubungan antara Vatikan dan Israel selalu menjadi sorotan, terutama dalam konteks konflik politik dan sosial. Dalam beberapa kesempatan, tokoh agama tersebut menyoroti situasi kemanusiaan di wilayah konflik, termasuk ketika dia menilai bahwa operasi militer Israel di Gaza perlu dievaluasi secara global apakah itu mencerminkan tindakan genosida. Selain itu, dia juga menyampaikan pandangannya bahwa kondisi di Gaza merupakan sesuatu yang "memalukan". Hal ini tentu saja memancing berbagai reaksi, termasuk dari kelompok Yahudi yang merasa bahwa sikap tersebut kurang adil.

Pemahaman tentang perdamaian dan keadilan menjadi inti dari ajaran seorang tokoh agama besar. Meskipun ada perbedaan sudut pandang, nilai-nilai universal seperti kasih sayang dan penghargaan terhadap martabat manusia harus tetap menjadi fokus bersama. Melalui dialog yang terbuka dan saling hormat, semua pihak dapat belajar untuk lebih memahami perspektif satu sama lain serta bekerja menuju solusi yang adil bagi setiap konflik global.