Berita
Penghormatan Terakhir bagi Paus Fransiskus: Warisan Damai dan Persaudaraan
2025-04-21

Prof Asrorun Ni’am Sholeh, Ketua MUI Bidang Fatwa, menyampaikan belasungkawa atas kepergian pemimpin tertinggi Katolik Roma, Paus Fransiskus. Dikenal sebagai tokoh agama yang mendukung perdamaian universal, Paus meninggalkan warisan besar dalam persatuan antarumat beragama dan perjuangan kemanusiaan. Beliau menjadi simbol toleransi serta penentang keras terhadap segala bentuk penjajahan dan penindasan. Harapan untuk melanjutkan semangat damai dan persaudaraan ini diungkapkan oleh Prof Ni’am, yang menekankan pentingnya menerjemahkan nilai-nilai tersebut secara konkret.

Berita kematiannya diumumkan oleh Kardinal Kevin Farrell melalui saluran TV Vatikan, mengakhiri jejak panjang Paus Fransiskus dalam membangun jembatan dialog lintas budaya dan agama.

Melanjutkan Warisan Perdamaian Universal

Prof Asrorun Ni’am Sholeh menyoroti pentingnya melanjutkan komitmen perdamaian yang telah dirintis oleh Paus Fransiskus. Menurutnya, sosok Paus adalah representasi dari semangat kemanusiaan yang universal, dengan fokus pada penghormatan terhadap hak-hak sesama manusia serta penolakan terhadap segala bentuk penindasan. Selain itu, dia juga dikenal sebagai pendorong dialog positif antara umat Muslim dan Katolik.

Dalam karier panjangnya, Paus Fransiskus tidak hanya sekadar membicarakan perdamaian tetapi juga secara aktif menjalankannya. Salah satu momen historis adalah saat beliau bersama Grand Syeikh Al-Azhar menandatangani Dokumen Persaudaraan Manusia untuk perdamaian antaragama. Tindakan ini menjadi langkah nyata dalam menciptakan harmoni global, bukan sekadar seremonial atau kosmetik. Prof Ni’am menekankan bahwa warisan tersebut harus dilanjutkan secara substantif, terutama bagi tokoh-tokoh agama di Indonesia. Ini adalah panggilan moral untuk terus menjaga nilai-nilai universal yang telah dibangun oleh Paus.

Pendukung Toleransi dan Penentang Penjajahan

Selain menjadi simbol perdamaian, Paus Fransiskus juga dikenal sebagai pembela hak asasi manusia dan penentang keras penjajahan serta agresi brutal. Ia sangat vokal dalam mengutuk tindakan zionis terhadap bangsa Palestina, menegaskan perlunya dunia mendukung kemerdekaan Palestina sebagai bagian dari perjuangan kemanusiaan kolektif. Prof Ni’am menyoroti pentingnya kesadaran kolektif tentang anti-penjajahan, yang sejalan dengan ajaran universalitas agama.

Sebagai tokoh yang memiliki visi lintas batas agama dan budaya, Paus Fransiskus telah meninggalkan jejak yang mendalam dalam sejarah perjuangan kemanusiaan. Di tengah tantangan global seperti genosida dan konflik berkepanjangan, ia selalu menjadi suara lantang untuk kedamaian dan keadilan. Prof Ni’am menyerukan agar semua kalangan, terutama umat beragama, melanjutkan perjuangan ini sebagai tanggung jawab kolektif. Melalui pendidikan dan dialog lintas agama, nilai-nilai yang diperjuangkan oleh Paus dapat terus berkembang dan memberikan inspirasi bagi generasi mendatang.

more stories
See more