Pada perdagangan saham awal pekan terakhir bulan April 2025, pasar modal Indonesia menunjukkan performa positif. Indeks utama yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat kenaikan signifikan dengan volume transaksi yang cukup besar. Kenaikan ini mencerminkan optimisme investor domestik meskipun adanya tekanan dari penjualan bersih oleh investor asing. Peningkatan IHSG sebesar 0,66% membawa indeks ke posisi 6.722,97.
Transaksi dalam sesi tersebut melibatkan lebih dari 19 miliar saham yang diperdagangkan sebanyak 1,2 juta kali dengan total nilai Rp 10,09 triliun. Dalam kondisi ini, mayoritas saham mengalami penguatan, namun tetap ada beberapa sektor yang masih tertekan. Secara keseluruhan, dari total saham yang diperdagangkan, lebih dari setengahnya mencatatkan kenaikan harga.
Kondisi pasar juga dipengaruhi oleh aksi jual dari pelaku investasi luar negeri. Data resmi menunjukkan bahwa investor asing melakukan penjualan bersih sebesar Rp178 miliar. Penjualan ini terbagi dalam dua jenis pasar yaitu reguler dan negosiasi. Beberapa saham unggulan menjadi incaran penjualan, seperti perusahaan perbankan dan telekomunikasi. Contohnya adalah saham BMRI, RAJA, BBNI, serta TLKM yang masuk dalam daftar penjualan terbesar.
Dengan catatan ini, optimisme terhadap perekonomian nasional masih dapat dilihat dari partisipasi aktif para pelaku pasar lokal. Meskipun ada tekanan dari luar, potensi pertumbuhan ekonomi domestik tetap menjadi daya tarik utama bagi para investor. Hal ini menunjukkan bahwa ketahanan pasar modal Indonesia semakin kuat di tengah dinamika global yang terus berubah.