Pada hari Minggu (4/5/2025), pengurus Persatuan Masyarakat Riau Indonesia (PMRI) periode 2023-2028 secara resmi dikukuhkan di Anjungan Riau, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta. Acara ini tidak hanya menjadi momen pengukuhan tetapi juga sebagai ajang halalbihalal dan rapat kerja nasional pertama organisasi tersebut. Hadir dalam acara ini berbagai tokoh penting seperti Utusan Khusus Presiden Bidang Ketahanan Pangan, Gubernur Riau, serta Wakil Gubernur Bangka Belitung. Dengan jumlah perantau Riau yang mencapai lebih dari dua juta orang di seluruh Indonesia, PMRI bertujuan untuk membangun kebersamaan, persatuan, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat Riau baik di rantau maupun di daerah asal.
Di tengah suasana hangat pada musim semi di ibu kota, sekitar ratusan wakil masyarakat Riau berkumpul di Anjungan Riau, TMII, Jakarta. Acara yang diadakan pada tanggal 4 Mei 2025 ini menjadi tonggak penting bagi kelanjutan organisasi PMRI. Ketua Umum Rusli Effendi menyampaikan kebahagiaannya melihat antusiasme besar dari para peserta, termasuk mereka yang datang dari luar negeri. Menurutnya, tujuan utama PMRI adalah memberikan kontribusi positif bagi bangsa dan negara, serta membantu promosi Riau kepada dunia.
Gubernur Riau, Abdul Wahid, mengapresiasi langkah PMRI dalam menyatukan masyarakat Riau di seluruh penjuru Nusantara. Ia berharap bahwa organisasi ini dapat bekerja sama dengan pemerintah dalam menyebarkan nilai-nilai budaya dan toleransi yang baik dari Riau. Selain itu, ia juga menyoroti rencana menjadikan Riau sebagai daerah istimewa karena potensi besar yang dimiliki provinsi tersebut, baik dari segi budaya maupun sumber daya alam.
Dengan tagline "Raga di Rantau, Jiwa di Riau", PMRI terus berkomitmen untuk memperkuat hubungan antara masyarakat Riau di perantauan dan daerah asalnya. Organisasi ini juga berupaya meningkatkan harkat dan martabat masyarakat Riau serta mendukung pembangunan Indonesia yang adil dan makmur.
Berkaca dari kesuksesan acara ini, jelas bahwa kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat sipil sangat diperlukan dalam mencapai visi pembangunan yang inklusif. Sebagai seorang jurnalis, saya merasa optimis bahwa inisiatif seperti PMRI dapat menjadi teladan bagi komunitas-komunitas lain di Indonesia. Melalui kebersamaan dan solidaritas, kita semua bisa berkontribusi nyata dalam memajukan bangsa ini. Semoga semangat persatuan ini terus berkobar di setiap sudut tanah air.