Pasar
Peningkatan Risiko Kredit di Awal Tahun Ditandai dengan Stabilitas Perbankan yang Kuat
2025-03-04

Pada awal tahun 2025, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat adanya peningkatan dalam profil risiko kredit. Data terbaru menunjukkan bahwa rasio kredit bermasalah (NPL) bruto meningkat sebesar 10 basis poin menjadi 2,18%, sementara NPL bersih naik 5 basis poin menjadi 0,79%. Selain itu, kredit berisiko juga mengalami kenaikan hingga 44 basis poin, mencapai 9,72%. Meski demikian, angka-angka ini tetap lebih rendah dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya dan level pra-pandemi.

Industri perbankan Indonesia tetap menunjukkan kekuatan dan stabilitas yang signifikan. Tingkat pengembalian aset (ROA) mencapai 2,34%, sementara rasio permodalan (CAR) berada pada angka 27,05%. Pertumbuhan kredit industri perbankan pada bulan Januari 2025 mencapai 10,27% secara tahunan, meskipun sedikit melambat jika dibandingkan dengan Desember 2024 yang mencapai 10,39%. Segmen investasi menjadi penyokong utama pertumbuhan kredit dengan kenaikan 13,22%, diikuti oleh kredit konsumsi yang tumbuh 10,37% dan kredit investasi sebesar 8,4%.

Dengan pertumbuhan kredit yang melambat, likuiditas industri perbankan mengalami penurunan. Rasio simpanan terhadap kredit (LDR) turun dari 88,57% pada Desember 2024 menjadi 87,64%. Meskipun ada peningkatan risiko kredit, kondisi perbankan yang kuat dan stabil memberikan optimisme untuk masa depan. Industri perbankan tetap fokus pada pemulihan ekonomi dan memperkuat fondasi keuangan nasional agar dapat mendorong pertumbuhan yang berkelanjutan dan membawa manfaat bagi seluruh lapisan masyarakat.

more stories
See more