Pasar
Penurunan Drastis IHSG di Jakarta
2025-03-04

Pada hari Selasa, 4 Maret 2025, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami penurunan signifikan hingga mencapai 6.385 poin pada pukul 14:10 WIB. Transaksi yang tercatat mencapai lebih dari 880 ribu kali dengan nilai total Rp 6,675 triliun. Meskipun IHSG sempat bertengger di angka 6.432,54 pada akhir sesi perdagangan pertama, indeks ini tetap menunjukkan tren penurunan yang berkelanjutan.

Detil Penurunan IHSG dan Analisis Teknikal

Pada siang hari yang mendung di Jakarta, pasar saham Indonesia mengalami goncangan dengan penurunan tajam pada Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Hingga pukul 14:10 WIB, IHSG anjlok sebesar 2,05%, atau 135 poin, dan menetap di posisi 6.385. Frekuensi transaksi mencapai 881.962 kali dengan total nilai transaksi sebesar Rp 6,675 triliun.

Sampai akhir sesi perdagangan pertama pada Selasa, 4 Maret 2025, IHSG berakhir di angka 6.432,54, turun 1,34% atau setara dengan penurunan 87,11 poin. Secara teknikal, IHSG masih berada dalam tren penurunan dengan potensi lanjutan hingga mencapai level dukungan terdekat di angka 6.000. Ini didasarkan pada analisis candlestick pada September 2021. Sementara itu, batas resistensi terdekat dapat diperkirakan di angka 6.600, berdasarkan data dari Juni 2023.

Dukungan tersebut bisa menjadi titik bottoming bagi IHSG. Meski demikian, kita perlu menerima bahwa titik terendah yang pasti sulit diprediksi, namun analisis teknikal dapat membantu dalam mengantisipasi kemungkinan bottom tersebut.

Dari perspektif seorang jurnalis, fluktuasi pasar saham seperti ini menunjukkan pentingnya pemahaman mendalam tentang analisis teknikal dan fundamental. Investor harus selalu waspada dan mempersiapkan diri untuk segala kemungkinan, termasuk penurunan yang tidak terduga. Memahami pola historis dan menggunakan alat analisis yang tepat dapat membantu investor membuat keputusan yang lebih bijaksana dalam situasi yang tidak menentu.

more stories
See more