Pasar
Penurunan IHSG Mencapai 1,34% di Sesi I Perdagangan
2025-03-04

Pada hari Selasa, 4 Maret 2025, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami penurunan sebesar 1,34%, berakhir di level 6.432,54 pada akhir sesi I perdagangan. Transaksi mencapai Rp5,65 triliun dengan 7,49 miliar saham tercatat dalam 617 ribu transaksi. Sektor bahan baku, utilitas, dan properti menjadi yang paling tertekan, sementara sektor kesehatan adalah satu-satunya sektor yang menguat.

Detail Penurunan IHSG dan Dampaknya

Dalam suasana pasar yang kurang menggembirakan, hampir seluruh sektor merasakan tekanan, terutama di sektor bahan baku, utilitas, dan properti. Di sisi lain, sektor kesehatan berhasil menunjukkan performa positif. Saham-saham konglomerat yang kemarin mencatat kenaikan signifikan tampak lesu pada hari ini. Contohnya, Amman Mineral Internasional (AMMN) turun nyaris 6,99%, menjadi pemberat utama IHSG dengan kontribusi pelemahan 15,21 indeks poin. Chandra Asri Pasific (TPIA) juga merosot 6,38% dan berkontribusi 10,85 indeks poin terhadap pelemahan IHSG. Barito Renewables Energy (BREN) turun 4,3% dan memberatkan IHSG sebanyak 10,6 indeks poin. Kondisi ini bertolak belakang dengan perdagangan sehari sebelumnya, di mana IHSG ditutup melesat 3,97% ke level 6.519,66.

Situation ini memicu pertemuan antara Bursa Efek Indonesia (BEI), Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan pelaku pasar untuk membahas anjloknya IHSG pada akhir pekan lalu. Hadir dalam acara tersebut, tokoh-tokoh penting seperti Utusan Khusus Presiden Raffi Ahmad, Bos Adaro Garibaldi Thohir, Bos Sinar Mas Franky Widjaja, Bos Indika Energy Arsjad Rasjid, Ketua Kadin Anindya Bakrie, anak Prajogo Pangestu Agus Salim Pangestu, hingga Komisaris Amman Mineral Agus Projosasmito.

Perubahan drastis ini menunjukkan fluktuasi pasar yang tinggi dan pentingnya stabilitas ekonomi. Pertemuan yang digelar oleh BEI dan OJK merupakan langkah proaktif untuk meminimalisir dampak negatif dari pergerakan pasar yang tidak stabil. Investor perlu tetap waspada dan memantau perkembangan terbaru untuk membuat keputusan investasi yang bijaksana.

more stories
See more