Para pemimpin bisnis terkemuka di Indonesia berinisiatif untuk melakukan pembelian kembali saham (buyback) sebagai respons terhadap penurunan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Mereka mengusulkan kepada Otoritas Jasa Keuangan dan Bursa Efek Indonesia agar proses buyback dapat dilakukan dengan lebih fleksibel.
Pada pertemuan Solidaritas dan Sinergi Pemangku Kepentingan Pasar Modal, beberapa tokoh industri seperti Agus Projosasmito dari PT Amman Mineral Internasional Tbk, Garibaldi Thohir dari PT Alamtri Resources Indonesia Tbk, Arsjad Rasjid dari PT Indika Energy Tbk, Franky Oesman Widjaja dari Grup Sinar Mas, dan Anindya Bakrie dari Bakrie Grup menyatakan dukungan mereka. Para eksekutif ini menekankan pentingnya kerja sama dalam menjaga stabilitas pasar modal nasional di tengah tekanan eksternal yang kuat. Mereka berpendapat bahwa kemudahan buyback tanpa harus melalui persetujuan rapat umum pemegang saham akan membantu mempertahankan nilai saham yang wajar.
Melalui inisiatif ini, para pengusaha berharap dapat memberikan sinyal positif kepada investor dan masyarakat luas bahwa fundamental perusahaan-perusahaan di Indonesia tetap kuat. Dengan demikian, langkah-langkah strategis seperti buyback tidak hanya bertujuan untuk mendukung harga saham, tetapi juga untuk memperkuat kepercayaan publik terhadap perekonomian negara. Gotong royong antara pelaku usaha dan otoritas keuangan diperlukan untuk menciptakan iklim investasi yang stabil dan kondusif bagi semua pihak.