Pasar
BEI Menghadapi Tantangan Pasar Modal dengan Strategi Baru
2025-03-04

Bursa Efek Indonesia (BEI) sedang berupaya memperbaiki situasi pasar modal yang mengalami penurunan tajam dalam beberapa bulan terakhir. Direktur Pengembangan BEI, Jeffrey Hendrik, menyatakan bahwa pihaknya telah menerapkan kebijakan baru untuk mendukung transaksi domestik dan meningkatkan permintaan di pasar. Kebijakan tersebut meliputi penundaan aktivitas shortselling serta pertimbangan aksi buyback tanpa Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), yang akan disesuaikan dengan arahan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Pasar modal Indonesia mengalami penarikan dana besar-besaran oleh investor asing sejak Oktober lalu, mencapai Rp 21,9 triliun hingga Maret 2025. Situasi ini dipicu oleh faktor-faktor global seperti perubahan kebijakan perdagangan antara Amerika Serikat dan negara-negara lain. Penjualan bersih oleh investor asing mencapai puncaknya pada November dengan nilai hingga Rp 16,81 triliun. Selain itu, pengumuman kocok ulang indeks MSCI Indonesia Investable Market Index juga menambah tekanan pada Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), yang turun hingga 3,29%.

Kolaborasi intensif dengan investor global dan domestik menjadi langkah penting bagi BEI untuk membangun fondasi yang lebih kuat. Dengan upaya komunikasi yang terus-menerus, BEI berharap dapat memperkuat basis investor lokal dan meningkatkan kepercayaan pasar. Meskipun tantangan masih ada, langkah-langkah strategis ini menunjukkan komitmen BEI untuk menjaga stabilitas dan pertumbuhan pasar modal Indonesia, serta mempromosikan iklim investasi yang kondusif bagi semua pelaku ekonomi.

more stories
See more