Lebaran sering kali dihubungkan dengan peningkatan konsumsi makanan yang kaya akan kalori, garam, dan lemak. Hal ini dapat memicu berbagai masalah kesehatan seperti obesitas, hipertensi, serta akumulasi kolesterol. Menurut seorang ahli endokrin dari Universitas Indonesia, Prof. Em Yunir, perubahan drastis dalam pola makan saat Lebaran bisa meningkatkan risiko penyakit jantung dan pembuluh darah. Untuk menjaga kesehatan pasca-Lebaran, ia menyarankan pengaturan pola makan, olahraga teratur, serta disiplin dalam mengonsumsi obat-obatan bagi penderita penyakit kronis.
Dalam rekomendasi tersebut, penting untuk membatasi asupan makanan tinggi kalori dan mengganti dengan makanan berserat. Selain itu, rutinitas olahraga minimal 150 menit per minggu diperlukan untuk menjaga metabolisme tubuh. Bagi mereka yang memiliki kondisi medis tertentu, patuh pada anjuran dokter sangatlah esensial demi mencegah komplikasi lebih lanjut.
Ketika Lebaran tiba, banyak orang cenderung mengabaikan prinsip-prinsip dasar pola makan sehat. Namun, Prof. Em Yunir menekankan bahwa perencanaan pola makan dengan prinsip "3J" (jumlah, jenis, dan jadwal) dapat membantu menjaga keseimbangan nutrisi tubuh. Konsumsi makanan dengan kadar kalori berlebih harus dikontrol agar tidak menyebabkan kenaikan berat badan secara signifikan.
Gaya hidup modern yang sering kali dipenuhi oleh makanan olahan membuat kita rentan terhadap gangguan kesehatan. Oleh karena itu, penting untuk mengonsumsi karbohidrat kompleks seperti nasi merah atau ubi sebagai sumber energi utama. Lemak sehat dari alpukat dan ikan serta protein berkualitas dari ayam, tempe, atau telur juga perlu diperhitungkan. Batasan konsumsi garam hingga maksimal 2 gram per hari serta peningkatan asupan serat menjadi kunci penting dalam menjaga kesehatan metabolik tubuh.
Selain mengatur pola makan, aktivitas fisik juga menjadi elemen penting dalam menjaga kesehatan pasca-Lebaran. Ahli medis merekomendasikan setidaknya 150 menit olahraga per minggu, yang dapat dilakukan dalam sesi-sesi singkat selama 30-45 menit. Olahraga rumahan seperti jalan cepat, naik turun tangga, atau latihan kekuatan sederhana dapat membantu menjaga kebugaran tubuh tanpa harus mengunjungi gym.
Bagi individu dengan kondisi kesehatan kronis seperti diabetes, hipertensi, atau kolesterol tinggi, penting untuk tetap disiplin dalam minum obat sesuai resep dokter. Kegagalan dalam mematuhi aturan ini dapat menyebabkan komplikasi serius seperti hipoglikemia atau bahkan serangan jantung. Apabila gejala seperti pusing hebat, nyeri dada, atau sesak napas muncul, segera cari bantuan medis untuk mencegah dampak yang lebih buruk.