Pasar
Penurunan IHSG: Investor Asing Meningkatkan Penjualan Bersih di Pasar Saham Indonesia
2025-02-21

Dalam dua hari berturut-turut, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami penurunan. Pada perdagangan Kamis, indeks ini berakhir di posisi 6.788,04 dengan pelemahan sebesar 0,1%. Aktivitas transaksi mencapai Rp12,32 triliun melibatkan miliaran saham dalam ratusan ribu kali transaksi. Investor asing menjadi aktor utama dalam penjualan bersih yang signifikan. Berikut adalah detail dan dampak dari situasi ini.

Detil Penurunan IHSG dan Aktivitas Investor Asing

Pada perdagangan Kamis di bursa saham Jakarta, IHSG menunjukkan tren negatif dengan penutupan di level 6.788,04, melemah sebesar 0,1%. Transaksi mencapai nilai hampir Rp12,5 triliun, melibatkan lebih dari 18 miliar saham dalam lebih dari satu juta kali transaksi. Di antara saham-saham yang diperdagangkan, 236 naik, 334 turun, dan 309 tetap stabil. Investor asing memainkan peran penting dengan melakukan penjualan bersih sebesar Rp787,68 miliar, terbagi antara pasar reguler dan pasar negosiasi serta tunai.

Berikut adalah beberapa saham yang paling banyak dibuang oleh investor asing:

  • PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. - Rp581,61 miliar
  • PT Bank Central Asia Tbk. - Rp196,34 miliar
  • PT Chandra Asri Pacific Tbk. - Rp35,55 miliar
  • PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. - Rp32,91 miliar
  • PT Alamtri Resources Indonesia Tbk. - Rp32,66 miliar
  • PT Erajaya Swasembada Tbk. - Rp21,36 miliar
  • PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk. - Rp20,91 miliar
  • PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. - Rp20,79 miliar
  • PT Unilever Indonesia Tbk. - Rp19,38 miliar
  • PT Barito Renewables Energy Tbk. - Rp18,33 miliar

Hal ini menunjukkan bahwa bank-bank besar dan perusahaan-perusahaan strategis menjadi sasaran utama bagi penjualan asing.

Dari perspektif seorang jurnalis, situasi ini memberikan gambaran tentang dinamika pasar modal Indonesia yang masih sangat dipengaruhi oleh aktivitas investor asing. Penurunan IHSG dan peningkatan penjualan bersih oleh investor asing dapat menjadi indikator adanya ketidakpastian ekonomi global atau faktor-faktor domestik yang mempengaruhi kepercayaan investor. Ini juga menunjukkan pentingnya diversifikasi investasi dan pemantauan kondisi pasar secara kontinu untuk mengantisipasi fluktuasi harga saham.

more stories
See more