Pasar
Penurunan Laba Emiten Energi di Tengah Kenaikan Pendapatan
2025-04-14

Perusahaan energi asal Indonesia menghadapi tantangan signifikan dalam laporan keuangan terbarunya. Meskipun pendapatannya meningkat, PT Raharja Energi Cepu Tbk. (RATU) mencatat penurunan laba bersih sebesar 43% dibandingkan periode sebelumnya. Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor yang mempengaruhi struktur biaya operasional perusahaan.

Berdasarkan kinerjanya, RATU berhasil menunjukkan pertumbuhan pendapatan hingga 22,74% secara tahunan. Peningkatan ini dipicu oleh pengakuan pendapatan selama 12 bulan penuh pada tahun 2024, berbeda dengan tahun sebelumnya yang hanya mencakup sepuluh bulan akibat jadwal perpanjangan blok Jabung. Namun, lonjakan beban pokok pendapatan hampir 74% turut menekan margin laba bruto hingga turun 16%. Selain itu, masa transisi kontrak sharing cost juga menyebabkan peningkatan biaya yang lebih besar pada tahun berikutnya.

Keadaan finansial perusahaan lainnya juga menunjukkan pelemahan. Beban umum dan administrasi serta beban keuangan naik secara signifikan, sementara pendapatan tambahan dari aktivitas non-operasional mengalami penurunan. Dengan total aset yang menyusut menjadi US$52,82 juta, liabilitas dan ekuitas perusahaan juga menunjukkan tren penurunan masing-masing menjadi US$25,42 juta dan US$27,4 juta.

Kemajuan dalam industri energi memerlukan strategi adaptif untuk menjaga stabilitas keuangan. Perusahaan harus terus berinovasi agar dapat menghadapi fluktuasi harga pasar global dan biaya operasional yang tinggi. Dengan fokus pada efisiensi dan diversifikasi sumber pendapatan, RATU memiliki potensi untuk bangkit kembali dan memberikan nilai positif bagi pemangku kepentingan di masa mendatang.

more stories
See more