Pasar
Bank Negara Indonesia Siapkan Dividen Rp 13,9 Triliun untuk Pemegang Saham
2025-04-14

Dalam sebuah keputusan penting yang diambil pada RUPST Maret 2025, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. memutuskan untuk memberikan dividen tunai sebesar Rp 13,9 triliun kepada para pemegang sahamnya. Jadwal pembayaran telah ditentukan dengan detail berdasarkan tanggal cum dan ex dividen serta rencana pelaksanaan pembayaran akhir pada April 2025. Keputusan ini didasarkan pada performa finansial perusahaan hingga akhir tahun 2024.

Pengumuman dan Jadwal Pembagian Dividen

Setelah mendapatkan persetujuan dalam rapat besar bulan Maret, BNI resmi mengumumkan pembagian dividen tunai kepada para pemilik saham. Setiap lembar saham akan menerima dividen sesuai rasio tertentu, dengan total keseluruhan mencapai Rp 13,9 triliun. Jadwal pengumuman ini mencakup periode cum dividen dan tanggal pembayaran akhir.

Kesimpulan dari Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan menetapkan bahwa setiap satu lembar saham memiliki hak atas dividen sebesar Rp 374. Jadwal secara lengkap mencakup tanggal-tanggal penting seperti hari cum dividen reguler pada 14 April 2025, kemudian lanjut dengan tanggal ex dividen reguler pada 15 April 2025. Selain itu, ada juga jadwal pasar tunai yang berlangsung antara 16 hingga 17 April 2025. Proses penyelesaian dividen akan dilakukan pada 25 April 2025, di mana semua pemegang saham terdaftar pada tanggal recording date, yakni 16 April 2025, akan memperoleh hak mereka.

Performa Keuangan dan Potensi Pengembalian Investasi

Data keuangan hingga Desember 2024 menjadi dasar kuat bagi pengambilan keputusan pembagian dividen ini. Laba bersih yang diperoleh bank mencapai lebih dari Rp 21 triliun, sementara ekuitas total mencapai angka signifikan Rp 167 triliun. Hal ini menunjukkan kesehatan finansial yang baik dan kemampuan bank untuk melanjutkan program dividen secara konsisten.

Keberhasilan BNI dalam mencatat laba bersih sebesar Rp 21,4 triliun menjadikannya salah satu bank terkuat di Indonesia. Sisa saldo laba yang tidak dibatasi penggunaannya mencapai lebih dari Rp 7,5 triliun, memperlihatkan stabilitas operasional. Dengan harga saham yang naik hingga level 4.490, investor dapat memperkirakan yield dividen mencapai sekitar 8,33%. Ini merupakan angka yang cukup kompetitif di industri perbankan, menawarkan potensi investasi yang menjanjikan bagi para pemegang saham.

more stories
See more