Bursa saham Indonesia mengalami penurunan signifikan pada perdagangan Selasa (25/2/2025). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok 2,41% ke level 6.587,09, dengan sebagian besar sektor ekonomi merasakan dampaknya. Transaksi mencapai Rp 11,74 triliun melibatkan lebih dari 21 miliar saham dalam hampir 1,25 juta kali transaksi. Sektor-sektor seperti real estat, bahan baku, dan utilitas menjadi yang paling terdampak.

Ketidakpastian global dan lokal berperan penting dalam menekan kinerja pasar modal. Di luar negeri, pernyataan Presiden Amerika Serikat Donald Trump tentang kelanjutan tarif impor terhadap Kanada dan Meksiko menambah ketidakpastian. Sementara itu, Morgan Stanley menurunkan peringkat saham Indonesia karena melemahnya prospek pertumbuhan ekonomi domestik dan tekanan terhadap profitabilitas perusahaan di sektor siklikal. Di dalam negeri, peluncuran badan pengelola investasi baru, Danantara, juga mempengaruhi sentimen investor. Investor masih menunggu detail bagaimana empat BUMN yang terbuka akan dikelola oleh Danantara.

Penurunan IHSG hari ini mencerminkan ketidakpastian ekonomi yang mempengaruhi kepercayaan investor. Meskipun situasi saat ini menantang, langkah-langkah yang efektif untuk meningkatkan kepercayaan pasar dan stabilitas ekonomi dapat membantu memulihkan kondisi. Keberanian dalam mengambil kebijakan yang tepat dan responsif terhadap dinamika global serta local akan menjadi kunci untuk menjaga daya saing dan pertumbuhan ekonomi Indonesia.