Gaya Hidup
Penyebab Perut Buncit yang Sering Terabaikan oleh Masyarakat Modern
2025-06-01
Jakarta, Berita Kesehatan – Fenomena perut buncit menjadi salah satu isu utama yang mengganggu penampilan dan kesehatan banyak orang. Gaya hidup modern dengan minim aktivitas fisik serta kebiasaan konsumsi makanan tidak sehat sering kali menjadi penyebab utamanya. Namun, ada faktor lain yang jarang disadari dan berkontribusi besar terhadap kondisi ini.

Kebiasaan Malam Hari: Penyebab Terselubung Perut Buncit yang Perlu Diwaspadai

Gula dalam Diet Sehari-hari

Penggunaan gula secara berlebihan telah menjadi ancaman terselubung bagi mereka yang ingin menjaga bentuk tubuh ideal. Minuman manis dan camilan tinggi gula sering kali hadir tanpa kita sadari di meja kerja atau saat bersantai di rumah. Menurut penelitian dari Healthline, konsumsi gula berlebih dapat memicu pertambahan berat badan secara drastis karena kalori yang masuk jauh lebih besar daripada kebutuhan tubuh.

Selain itu, efek psikologis dari konsumsi gula juga tak bisa diabaikan. Ketika seseorang terbiasa mengonsumsi makanan manis, risiko untuk mengalami sindrom kecanduan gula meningkat. Hal ini menyebabkan siklus konsumsi yang berulang-ulang tanpa kontrol yang baik. Akibatnya, lemak cenderung menumpuk di area perut sebagai hasil metabolisme tubuh yang tidak optimal.

Dampak Minum Susu Hangat Jelang Tidur

Sejak zaman dulu, susu hangat dipercaya membantu tidur lebih nyenyak. Namun, penelitian menunjukkan bahwa kebiasaan ini dapat memiliki dampak negatif jika dilakukan secara berlebihan. Mengandung triptofan, asam amino yang membantu relaksasi, susu tetap merupakan sumber kalori yang signifikan. Dalam jangka panjang, kalori tambahan ini dapat berkontribusi pada penambahan ukuran pinggang.

Bagi individu yang sudah memiliki riwayat metabolisme lambat atau gangguan pencernaan, minum susu sebelum tidur bahkan dapat memperparah kondisi. Tubuh yang sedang beristirahat akan fokus pada proses penyembuhan alih-alih mencerna makanan. Jika sistem ini terganggu, risiko penyimpanan lemak menjadi lebih besar.

Ritme Sirkadian dan Waktu Makan

Makan terlalu dekat dengan waktu tidur adalah salah satu kebiasaan buruk yang sering diabaikan. Para ahli nutrisi seperti The Nutrition Twins menekankan pentingnya memberikan jeda minimal tiga jam antara waktu makan malam dan tidur. Ini bertujuan agar sistem pencernaan memiliki cukup waktu untuk melakukan pekerjaannya sebelum tubuh beralih ke mode istirahat.

Tubuh manusia memiliki ritme sirkadian yang sangat sensitif terhadap pola makan. Saat seseorang makan larut malam, ritme ini dapat terganggu, menyebabkan ketidakseimbangan dalam pengaturan kadar gula darah dan metabolisme lemak. Akibatnya, kalori yang tidak digunakan akan langsung disimpan sebagai lemak, terutama di area perut. Selain itu, proses pemulihan tubuh selama tidur juga dapat terhambat.

more stories
See more