Pasar modal Indonesia mengalami peningkatan signifikan pada awal pekan ini, dengan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencapai level 6.740. Pertumbuhan ini didorong oleh kenaikan saham-saham bank besar yang menjadi pilar utama pasar. Berbagai faktor mendorong kenaikan tersebut, termasuk rencana pembagian dividen dan program pembelian kembali saham.
Kenaikan harga saham perbankan tidak hanya terjadi pada bank konvensional tetapi juga meluas ke sektor perbankan syariah. Para eksekutif bank-bank pelat merah menegaskan bahwa mereka memiliki cukup dana untuk membagikan dividen dalam jumlah besar kepada pemegang saham. Direktur Utama BRI menyatakan bahwa rasio pembagian dividen akan berada di kisaran 80% hingga 85%, sementara BNI memperkirakan rasio antara 55% hingga 60%. Bank Mandiri juga berkomitmen untuk menjaga rasio pembagian dividen serupa dengan tahun lalu.
Pertumbuhan positif di pasar modal Tanah Air bukan hanya dipengaruhi oleh faktor intern seperti pengumuman dividen dan buyback, tetapi juga oleh sentimen eksternal. Perhatian investor masih tertuju pada kebijakan suku bunga Bank Indonesia serta risalah the Fed yang bisa berdampak pada arah ekonomi global. Meski tantangan masih ada, performa kuat sektor perbankan menunjukkan potensi pertumbuhan ekonomi domestik yang optimis dan berkelanjutan.