Dalam upaya memastikan semua peserta Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) 2025 mendapatkan kesempatan yang sama, panitia resmi memberikan perpanjangan waktu bagi mereka yang masih berstatus antrean. Keputusan ini diambil setelah evaluasi menunjukkan bahwa sejumlah peserta menghadapi kendala teknis selama proses pendaftaran. Mereka diberi kesempatan hingga Jumat, 28 Maret 2025, pukul 15.00 WIB untuk menyelesaikan prosedur administratif.
Pada hari-hari terakhir masa pendaftaran, sejumlah calon peserta mengalami kesulitan akibat lonjakan pemilihan lokasi ujian UTBK. Hal ini disebabkan oleh banyaknya peserta yang mendaftar pada menit-menit terakhir, sehingga beberapa pusat ujian menjadi penuh. Untuk mengatasi masalah tersebut, Panitia SNPMB bekerja sama dengan berbagai institusi pendidikan guna menambah sesi ujian. Salah satu contohnya adalah pengalihan peserta dari Pusat UTBK ISI Denpasar ke Universitas Udayana (UNUD).
Ketua Umum Tim Penanggung Jawab SNPMB 2025, Eduart Wolok, menjelaskan bahwa peserta yang belum menyelesaikan pembayaran atau masih berstatus antrean harus segera menyelesaikan tugas administratifnya. Batas waktu yang telah ditentukan adalah Jumat, 28 Maret 2025, pukul 15.00 WIB. Peserta juga diwajibkan mencetak slip pembayaran dan melanjutkan proses sesuai ketentuan. Bagi penerima bantuan KIP-Kuliah, cukup melakukan login ke portal resmi untuk mencetak kartu. Apabila batas waktu tidak dipatuhi, pendaftaran akan dibatalkan secara otomatis.
Selain itu, peserta yang mengalami kendala teknis seperti tidak mendapatkan lokasi ujian dapat memanfaatkan solusi yang telah disiapkan oleh panitia. Koordinasi intensif telah dilakukan dengan beberapa pusat ujian untuk menambah sesi serta kapasitas tempat.
Dengan langkah ini, diharapkan semua peserta memiliki peluang yang sama untuk mengikuti UTBK-SNBT 2025 tanpa hambatan berarti.
Dari perspektif seorang jurnalis maupun pembaca, kebijakan perpanjangan waktu ini mencerminkan komitmen panitia untuk menjaga transparansi dan keadilan dalam sistem seleksi penerimaan mahasiswa baru. Langkah ini juga menjadi pelajaran penting bagi calon peserta untuk lebih bijak dalam mengatur waktu pendaftaran agar tidak mengalami kendala serupa di masa depan. Melalui kerja sama yang baik antara peserta dan panitia, harapan besar untuk menciptakan generasi intelektual bangsa semakin nyata.