Dalam rangka mempererat hubungan diplomatik dan budaya antara Korea Selatan dan Indonesia, acara bertajuk "2025 K-Influencer & Honorary Reporter Networking Day" telah digelar akhir pekan lalu di Jakarta. Acara ini mengumpulkan para pencipta konten serta penulis yang terlibat dalam promosi budaya Korea secara global melalui inisiatif dari Kementerian Kebudayaan, Olahraga, dan Pariwisata Korea Selatan. Salah satu duta yang bersemangat untuk menjadi bagian dari program ini adalah Stephanie Mita, yang menegaskan kegembiraannya atas kesempatan memperkenalkan nilai-nilai budaya Korea kepada masyarakat Indonesia.

Acara Jejaring Duta Budaya Korea di Jakarta

Pada hari-hari musim kemarau yang cerah di Jakarta, sekitar 95 K-Influencer dan 96 Wartawan Kehormatan resmi dilantik untuk memulai tugas mereka pada bulan April 2025. Program ini dirancang sebagai jembatan internasional bagi para pecinta Korea di seluruh dunia untuk menyebarkan informasi tentang budaya Korea melalui konten video dan tulisan artikel. Para peserta mendapatkan pelatihan khusus dengan tema “K-Culture di Indonesia: Tren dan Masa Depan,” diikuti oleh sesi interaktif untuk berbagi pengalaman dalam menciptakan konten berkualitas.

Tak hanya itu, lima K-Influencer terbaik akan diberikan kesempatan emas untuk merasakan langsung kekayaan budaya Korea dalam paket perjalanan gratis selama sepuluh hari. Begitu pula dengan Wartawan Kehormatan, satu perwakilan dari setiap negara akan diundang untuk mengunjungi Korea Selatan tanpa biaya tambahan. Untuk memastikan kelanjutan program ini, Kementerian Korea juga membuka pendaftaran baru untuk Korean Culture Content Creators 2024, mengundang lebih banyak individu di seluruh dunia untuk bergabung dalam misi promosi budaya Korea.

Karya para K-Influencer dapat diikuti di kanal YouTube @Kinfluencer dan Instagram @k_influencer_official, sementara tulisan-tulisan menarik dari Wartawan Kehormatan dipublikasikan di situs Korea.net Indonesian Service.

Program ini memberikan wawasan mendalam tentang pentingnya kolaborasi lintas budaya dalam era globalisasi saat ini. Dengan dukungan teknologi digital dan media sosial, pesan-pesan tentang keindahan budaya Korea dapat menjangkau audiens yang lebih luas.

Sebagai jurnalis, saya melihat bahwa acara ini tidak hanya menjadi ajang pertukaran budaya tetapi juga langkah strategis untuk membangun komunitas global yang saling menghargai keberagaman. Melalui program semacam ini, kita bisa belajar bagaimana kerja sama internasional dapat meningkatkan pemahaman antar bangsa dan menciptakan dampak positif yang berkelanjutan.