Showbiz
Petualangan Baru Stereowall melalui Album "Asing"
2025-05-01

Setelah meniti perjalanan panjang di dunia musik alternatif rock, Stereowall kini meluncurkan album terbarunya berjudul "Asing". Album ini menjadi tonggak penting dalam karier band yang telah merangkak selama 13 tahun ini. Dengan gaya eksploratif dan lirik tajam serta lebih personal, "Asing" mencerminkan proses emosional melepaskan hubungan-hubungan yang tidak sehat di berbagai aspek kehidupan.

Diluncurkan secara resmi pada tanggal 30 April 2025 di berbagai platform digital, album ini menunjukkan kedewasaan musikal dari kelima anggota band: Cynantia Pratita (vokal), Rama Mayristha (gitar), Usay (gitar), Ramadhan Satria (bass), dan Reiner (keyboard/synth). Mereka berbagi pengalaman mereka dalam menghadapi kerapuhan dan kemarahan tanpa rasa takut untuk mengekspresikan diri.

Kematangan Musikalitas dalam "Asing"

Album "Asing" menandai evolusi musikal Stereowall sebagai grup dengan karakter kuat. Melalui nada-nada yang mendalam dan lirik yang penuh makna, mereka berhasil menyampaikan pesan tentang pembebasan dari ikatan buruk. Pengalaman bertahun-tahun di industri musik membantu mereka memperbaiki suara mereka hingga mencapai tingkat kedewasaan baru.

Melalui pendekatan lirik yang lebih jujur dan pribadi, Stereowall memberanikan diri untuk menampilkan sisi rapuh mereka kepada dunia. Hal ini menjadikan album ini sebagai bentuk introspeksi kolektif. Para anggota band mengungkapkan bahwa mereka ingin menyoroti bagaimana seseorang dapat bangkit setelah melepaskan beban hubungan toxic. Proses penciptaan lagu-lagu ini melibatkan banyak percobaan dan eksplorasi musikal, yang akhirnya menghasilkan harmoni sempurna antara musik dan kata-kata.

Refleksi Emosi melalui Lirik

Lirik dalam album ini bukan sekadar kata-kata, tetapi cerminan dari pengalaman hidup para personel. Mereka menceritakan kisah tentang perpisahan, persahabatan yang retak, dan interaksi sosial yang sulit. Setiap lagu mengandung makna mendalam yang dapat dihubungkan oleh siapa saja yang pernah mengalami situasi serupa.

Cynantia Pratita menjelaskan bahwa album ini adalah salah satu karya paling ekspresif yang pernah dibuat oleh band tersebut. Tanpa rasa takut akan penilaian orang lain, mereka menuangkan semua emosi mereka ke dalam setiap trek. Penggunaan instrumen seperti gitar, bass, keyboard, dan vokal yang kuat saling melengkapi untuk menciptakan suasana yang mendebarkan. Album ini juga menegaskan bahwa musik tidak hanya soal talenta, tetapi juga tentang keberanian untuk mengungkapkan diri secara penuh.

more stories
See more