Tren fluktuatif yang terjadi dalam pasar cryptocurrency telah menimbulkan tantangan besar bagi berbagai aset digital. Salah satu mata uang kripto yang paling terkena dampak adalah Ethereum, yang saat ini sedang melalui fase pemulihan setelah menghadapi penurunan signifikan. Harga Ethereum mencapai titik terendahnya selama lima tahun, dengan dominasi yang semakin surut dibandingkan dengan Bitcoin dan altcoin lain seperti Solana atau XRP. Situasi ini menjadi perhatian serius bagi para pelaku pasar.

Di sisi lain, ada secercah harapan muncul dari perkembangan terbaru dalam dunia crypto. Stablecoin seperti Tether (USDT) tetap menjadi pilihan favorit investor karena stabilitas nilainya yang senantiasa setara dengan satu dolar Amerika Serikat. Sementara itu, beberapa analis menyebut bahwa penurunan dominasi Ethereum justru membuka peluang baru bagi para calon investor. Data menunjukkan bahwa dominasi Ethereum turun drastis dari 20% pada tahun 2023 menjadi hanya sekitar 7,3% hingga saat ini. Namun, historis pasar menunjukkan bahwa ketika Ethereum mencapai level terendahnya, umumnya hal tersebut menjadi sinyal awal untuk siklus pertumbuhan baru.

Meskipun aktivitas jual beli oleh pemain besar atau whale ETH masih terlihat signifikan dalam minggu terakhir, banyak analis optimistis bahwa situasi ini bisa dimanfaatkan sebagai momen strategis untuk membeli aset. Dengan adanya pola historis yang menunjukkan potensi rebound serta dukungan teknis dari grafik pasar, Ethereum memiliki peluang besar untuk bangkit kembali di masa mendatang. Hal ini mengingatkan kita bahwa di tengah volatilitas pasar, kesabaran dan analisis mendalam dapat membawa hasil positif bagi investor yang cerdas.