Pergerakan harga Bitcoin kembali menjadi sorotan di kalangan investor. Para ahli memperkirakan bahwa mata uang kripto ini akan mengalami perubahan signifikan dalam beberapa bulan ke depan. Mark Yusko, seorang manajer hedge fund, optimistis bahwa Bitcoin dapat mencapai nilai hingga US$ 150,000 pada tahun ini. Ia juga menyarankan agar para investor menyertakan setidaknya 1% hingga 3% dari portofolio mereka dalam bentuk Bitcoin. Di sisi lain, analis dari JPMorgan memberikan pandangan yang berbeda dengan memprediksi kemungkinan penurunan harga Bitcoin hingga mencapai level US$ 42,000 setelah peristiwa halving yang dijadwalkan terjadi pada akhir April.
Mengacu pada perkiraan Mark Yusko, Bitcoin diproyeksikan untuk mengalami lonjakan besar setelah peristiwa halving. Hal ini didasarkan pada tren historis yang menunjukkan bahwa fluktuasi harga Bitcoin cenderung meningkat secara signifikan setelah pengurangan imbalan penambangan. Menurut Yusko, Bitcoin memiliki potensi untuk melonjak sepuluh kali lipat dalam satu dekade ke depan. Dengan dukungan dari peluncuran dana yang diperdagangkan di bursa Bitcoin pada awal tahun ini, ia percaya bahwa halving akan membawa guncangan positif pada pasokan dan permintaan Bitcoin.
Berbeda dengan pandangan tersebut, analis dari JPMorgan menyatakan bahwa harga Bitcoin mungkin menghadapi tekanan ke bawah menjelang peristiwa halving. Berdasarkan analisis biaya produksi atau penambangan Bitcoin, bank tersebut memperkirakan harga minimum baru bisa mencapai US$ 42,000. Sejarah menunjukkan bahwa biaya produksi Bitcoin sering kali menjadi batasan harga bawah, karena penambang biasanya tidak akan menjual aset mereka di bawah titik impas. Dengan demikian, pengurangan imbalan penambangan yang akan datang dapat memicu penyesuaian harga pasar.
Data terbaru dari MacroMicro menunjukkan bahwa biaya produksi Bitcoin saat ini sedikit di bawah US$ 50,000. Namun, setelah peristiwa halving, angka ini diperkirakan akan turun secara drastis, yang dapat mempengaruhi dinamika harga Bitcoin di masa mendatang. Situasi ini menarik perhatian para pelaku pasar, karena mereka harus mempertimbangkan risiko dan peluang investasi di tengah ketidakpastian ekonomi global.
Prediksi dari kedua sumber ini menyoroti adanya spekulasi besar-besaran di pasar kripto. Sementara sebagian pihak yakin bahwa Bitcoin akan melonjak pesat setelah halving, ada juga yang memperingatkan tentang kemungkinan penurunan harga yang tajam. Bagi investor, penting untuk memahami kedua sudut pandang ini agar dapat membuat keputusan yang lebih strategis dalam mengelola portofolio mereka.