Dalam tahun 2024, PT Allo Bank Indonesia Tbk. mencatatkan kinerja finansial yang mengesankan. Laba bersih perusahaan meningkat sebesar 5,07% dibandingkan tahun sebelumnya. Pendapatan bunga dan pendapatan komisi juga menunjukkan pertumbuhan signifikan, meskipun rasio margin bunga bersih sedikit turun. Selain itu, bank ini berhasil mempertahankan kualitas kredit yang baik dan mencatat peningkatan dalam penghimpunan dana pihak ketiga.
Allo Bank mencatatkan pertumbuhan pendapatan yang kuat pada tahun 2024. Pendapatan bunga naik sebesar 11,88%, sementara pendapatan komisi melonjak hampir dua kali lipat. Meski demikian, beban bunga juga meningkat, menyebabkan penurunan margin bunga bersih. Bank tetap fokus pada pengelolaan risiko dengan menjaga kualitas kredit yang tinggi.
Di awal tahun 2024, Allo Bank telah menunjukkan pertumbuhan yang solid dalam pendapatan bunga, yang mencapai Rp1,48 triliun, naik dari Rp1,32 triliun pada tahun sebelumnya. Pendapatan komisi juga melonjak drastis menjadi Rp19,46 miliar, jauh lebih tinggi dari Rp6,6 miliar pada tahun 2023. Namun, beban bunga yang meningkat hingga 26,43% menjadi Rp369,42 miliar menekan margin bunga bersih menjadi 8,88%. Meski demikian, bank tetap berkomitmen untuk menjaga kualitas kredit dengan NPL gross sebesar 0,81% dan NPL net hanya 0,08%, menunjukkan pengelolaan risiko yang efektif.
Kinerja intermediasi dan penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) menjadi sorotan lain dalam laporan keuangan Allo Bank. Total kredit yang disalurkan meningkat walaupun hanya sedikit, sementara DPK melonjak hampir 25%. Rasio pinjaman terhadap simpanan (LDR) juga mengalami perbaikan, mencerminkan manajemen likuiditas yang lebih baik.
Sebagai bagian penting dari fungsi intermediasi, total kredit yang disalurkan oleh Allo Bank naik tipis sebesar 1,25% menjadi Rp7,47 triliun. Di sisi lain, penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) tumbuh pesat hingga 24,42%, mencapai Rp6,09 triliun. Perbaikan signifikan juga terlihat pada rasio pinjaman terhadap simpanan (LDR), yang turun dari 150,77% menjadi 122,69%, menunjukkan manajemen likuiditas yang lebih efisien. Total aset bank pun meningkat sebesar 9,67% menjadi Rp14 triliun, mencerminkan pertumbuhan yang stabil dan berkelanjutan.