Bank Pembangunan Daerah Kalimantan Tengah (Bank Kalteng) mencatatkan prestasi gemilang selama tahun bisnis 2024. Pertumbuhan aset yang signifikan, peningkatan penyaluran kredit, dan laba bersih yang mengesankan menunjukkan peran penting bank dalam mendukung ekonomi daerah. Di tengah tantangan ekonomi global, Bank Kalteng tetap fokus pada tata kelola yang kuat dan prinsip kehati-hatian untuk memastikan pertumbuhan berkelanjutan. Selain itu, bank ini menyambut positif insentif likuiditas makroprudensial dari Bank Indonesia, yang diharapkan dapat meningkatkan likuiditas dan pendapatan.
Pertumbuhan ekonomi Kalimantan Tengah mendapat dorongan kuat dari kinerja Bank Kalteng yang luar biasa. Dengan aset yang meningkat hingga Rp16,9 triliun dan penyaluran kredit naik menjadi Rp10,7 triliun, bank ini telah membuktikan komitmennya sebagai penggerak ekonomi daerah. Peningkatan laba bersih sebesar 6,99% mencerminkan efisiensi operasional dan strategi bisnis yang tepat. Bank Kalteng fokus pada tiga segmen utama: modal kerja, investasi, dan konsumsi, yang semuanya berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi masyarakat setempat.
Sukses ini tidak lepas dari upaya bank dalam memperkuat tata kelola dan menerapkan prinsip kehati-hatian dalam ekspansi bisnis. Meskipun menghadapi ancaman ekonomi global dan perlambatan daya beli, Bank Kalteng tetap mampu mempertahankan kinerja positifnya. Penyaluran kredit yang meningkat lebih dari 10% juga mencerminkan kepercayaan masyarakat terhadap bank ini sebagai mitra keuangan yang andal. Dengan fokus pada ketiga segmen tersebut, Bank Kalteng terus mendukung pertumbuhan ekonomi lokal dengan cara yang berkesinambungan dan bertanggung jawab.
Di tahun 2025, Bank Kalteng menyambut dengan antusias insentif likuiditas makroprudensial dari Bank Indonesia senilai Rp295 triliun. Insentif ini diberikan melalui pengurangan giro bank untuk pemenuhan Giro Wajib Minimum (GWM). Langkah ini diharapkan dapat memberikan ruang yang lebih luas bagi Bank Kalteng untuk memperluas likuiditas dan meningkatkan pendapatan. Dengan dukungan ini, bank dapat merancang strategi baru untuk memaksimalkan manfaat insentif dan memperkuat posisinya di pasar.
Insentif dari Bank Indonesia bukan hanya memberikan peluang untuk meningkatkan likuiditas, tetapi juga memungkinkan Bank Kalteng untuk lebih responsif terhadap dinamika ekonomi. Dengan likuiditas yang lebih baik, bank dapat memperluas layanan keuangan kepada nasabah, termasuk penyaluran kredit yang lebih efisien. Hal ini akan berdampak positif pada pertumbuhan ekonomi daerah dan meningkatkan daya saing Bank Kalteng. Ke depannya, bank ini berkomitmen untuk memanfaatkan insentif ini secara optimal sambil tetap menjaga prinsip kehati-hatian dalam semua aspek bisnisnya.