Dalam dunia arsitektur modern, Urbahn International berhasil menarik perhatian melalui partisipasinya dalam pameran bergengsi ARCH:ID 2025. Dengan filosofi desain yang menggabungkan elemen fungsionalitas, kemanusiaan, dan konteks budaya, firma ini menjadi pelopor arsitektur lokal yang memiliki pandangan global. Pemimpinnya, Rafi Haikal, bersama tim beranggotakan talenta-talenta asli Indonesia, telah menciptakan berbagai proyek inovatif yang tidak hanya memenuhi kebutuhan klien tetapi juga merespons dinamika sosial dan lingkungan sekitar.

Inspirasi Desain Urbahn dengan Pendekatan Humanis

Berawal dari semangat untuk membangun hubungan antara manusia dan ruang, Urbahn International hadir sebagai simbol kemajuan arsitektur Tanah Air. Di bawah kepemimpinan Rafi Haikal, firma ini dikenal karena komitmennya terhadap pendekatan empatik dalam mendesain setiap proyeknya. Tim inti yang mayoritas beranggotakan putra-putri bangsa seperti Ferdian Yosafat, Intan Salamah, dan Bima Surya, turut andil dalam mewujudkan visi tersebut.

Peran Urbahn dalam ARCH:ID 2025 menjadi sorotan utama. Melalui tema “Connecting The Archipelago,” mereka memperkenalkan karya-karya yang merefleksikan harmoni antara geografi dan budaya Indonesia. Salah satu contohnya adalah Universitas Indonesia Mandiri (UIM) dan Sekolah UIM Kebangsaan, yang dirancang dengan konsep ruang belajar aktif dan inklusif. Selain itu, Masjid Siti Zaenab di Lampung Selatan serta SportZ di Depok menjadi bukti nyata bagaimana arsitektur dapat memperkuat interaksi sosial.

Pada kesempatan ini, Rafi menyampaikan bahwa arsitektur bukan sekadar soal estetika, tetapi lebih kepada pengalaman yang relevan dan menyentuh bagi semua orang yang terlibat. Prinsip design with empathy menjadi dasar pemikiran dalam setiap proyek yang dilakukan.

Lokasi: Jakarta, Lampung Selatan, Depok, Nusa Tenggara Timur
Waktu: Sabtu, 10 Mei 2025
Tokoh Utama: Rafi Haikal, Ferdian Yosafat, Intan Salamah, Bima Surya

Dengan portofolio yang mencakup berbagai bidang, termasuk pendidikan, spiritualitas, hingga hospitality, Urbahn membuktikan bahwa desain arsitektur dapat menjadi jembatan antara tradisi dan masa depan.

Berita ini menginspirasi kita untuk melihat arsitektur sebagai alat transformasi sosial. Dengan pendekatan humanis seperti yang ditunjukkan oleh Urbahn, kita bisa membayangkan dunia di mana setiap bangunan bukan hanya fungsi saja, tetapi juga cerita yang hidup dan bernapas. Mereka membuktikan bahwa arsitektur tidak hanya tentang bentuk fisik, tetapi juga tentang makna mendalam yang menghubungkan manusia dengan lingkungannya.